Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Ada tiga jenis benda di sekitar kita, yakni benda gas, cair, dan padat. Ketiga benda itu bisa mengalami perubahan, baik yang merugikan maupun menguntungkan.
Saat mengalami perubahan wujud, benda itu akan mengalami perubahan warna, kelenturan, atau bau.
Perubahan benda sering dipengaruhi kelembapan, makhluk hidup, dan pembakaran.
Dengan demikian, perubahan kondisi benda diakibatkan oleh energi yang bekerja untuk mengubahnya.
Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan benda:
Dipengaruhi oleh kelembapan udara. Pelapukan bisa terjadi pada kayu, batu, dan biji-bijian.
Baca juga: Contoh Perubahan Benda Akibat Suhu
Pelapukan kayu terjadi jika benda ini disimpan di tempat yang lembap. Sedangkan pelapukan batu diakibatkan oleh lumut yang menempel. Sementara pelapukan biji-bijian disebabkan oleh jamur dan binatang kecil.
Salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan benda adalah pengaratan.
Terjadi karena pengaruh air dan udara. Benda logam, seperti besi, baja, dan seng, paling sering mengalami pengaratan.
Proses perubahan benda ini terjadi jika sebuah benda logam terkena air dan udara. Biasanya ditandai dengan perubahan warna pada logam.
Biasanya dibantu bakteri atau kuman tertentu. Proses ini banyak ditemukan pada makanan, seperti buah, sayur, daging, dan susu.
Pembusukan bisa menimbulkan perubahan sifat benda, yakni perubahan bau, warna, maupun tingkat kekerasan (tekstur).
Baca juga: Ciri-ciri Perubahan Kimia
Faktor penyebab terjadinya perubahan benda dalah pemanasan. Biasanya proses pemanasan suatu benda akan menimbulkan perubahan.
Contohnya es yang berubah menjadi cair karena pemanasan suhu atau sengaja dipanaskan.
Salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan benda alah pembakaran. Misalnya kertas. Kertas akan berubah menjadi abu karena proses pembakaran.
Proses perubahan ini juga menimbulkan perubahan warna pada plastik, yang awalnya bening menjadi hitam pekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.