Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Perubahan Benda Akibat Suhu

Kompas.com - 02/06/2022, 15:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Nora Indrayani, Guru SDN 019 Kuok, Kabupaten Kampar, Riau 

 

KOMPAS.com - Suhu merupakan ukuran panas atau dingin yang dinyatakan dalam beberapa skala. Menunjukkan arah di mana energi panas akan mengalir secara spontan. 

Suhu juga disebut sebagai ukuran kualitatif untuk menunjukkan seberapa panas atau dinginnya sesuatu. 

Suhu berkaitan erat dengan kalor atau energi panas yang diterima dan dilepaskan oleh suatu benda. 

Benda yang menerima kalor akan mengalami peningkatan suhu, sehingga menjadi lebih panas. Sementatra, benda yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan suhu, sehingga lebih dingin. 

Benda yang mengalami perubahan suhu tersebut, juga bisa mengalami perubahan wujud berupa pemuaian dan penyusutan. 

Baca juga: Bagaimana Pengaruh Awan Terhadap Suhu Bumi?

Pemuaian adalah perubahan suatu benda menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena benda tersebut terkena suhu panas.

Sedangkan penyusutan merupakan perubahan benda yang panjang, lebar, luas, atau volumenya berkurang akibat suhu dingin. 

Pemuaian dan penyusutan dapat terjadi pada logam, udara, dan air. Berikut beberapa contoh pemuaian dan penyusutan benda karena perubahan suhu dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: 

Pemasangan kaca jendela

Pemasangan kaca jendela oleh para tukang dengan merancang ukuran bingkai jendela yang sedikit lebih lebar dari ukuran sebenarnya.

Hal ini dilakukan oleh tukang kayu dengan tujuan untuk memberikan ruang pemuaian bagi kaca saat terkena panas. Sehingga kaca tidak menjadi retak atau pecah.

Selain itu untuk menghindari retaknya kaca yang diakibatkan getaran bunyi keras, seperti petir atau sumber suara keras lainnya. 

Ketika malam hari, kaca akan mengalami penyusutan karena suhu yang dingin. 

Ban sepeda, motor, dan mobil   

Tahukah kamu, apa yang terjadi ketika memompa udara terlalu banyak ke dalam ban sepedamu? Jika ban sepeda, motor, dan mobil diisi udara terlalu banyak, maka ban akan mengeras dan menjadi tidak nyaman dikendarai.

Selain tidak nyaman dikendarai, terlalu penuh mengisi angin ban juga akan membahayakan pengemudinya. Ban dapat tiba-tiba meletus dan mengakibatkan kecelakaan. Hal ini disebabkan karena udara di dalam ban dapat memuai karena panas.

Baca juga: Suhu dan Pemuaian

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com