Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pengaruh Awan Terhadap Suhu Bumi?

Kompas.com - 24/03/2022, 15:00 WIB
Intan Rahayu Ning Tiyas,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awan adalah kumpulan dari tetesan air dan kristal es berukuran kecil yang terlihat di atmosfer bumi.

Awan memiliki pengaruh penting terhadap suhu bumi. Awan dapat menyebabkan suhu bumi menjadi lebih dingin ataupun menjadi lebih panas.

Posisi awan

Dikutip dari situs climatekids.nasa.gov, pengaruh yang diberikan oleh awan terhadap suhu bumi tergantung pada posisi awan tersebut.

Awan yang berada dekat dengan permukaan bumi, cenderung membuat suhu udara bumi lebih sejuk. Hal ini karena awan yang tebal dan rendah biasanya akan memantulkan panas matahari kembali ke atmosfer.

Pada siang hari, sinar matahari membawa energi panas menuju bumi. Di cuaca terik seperti itu, awan dapat menjadi pendingin suhu bagi bumi.

Awan dapat menghalangi dan memantulkan kembali sinar matahari sehingga energi panas matahari tidak bisa turun sampai ke permukaan bumi.

Awan yang berada tinggi di atmosfer, memberikan pengaruh yang berbeda. Awan ini memberikan efek panas daripada menyejukkan udara bumi.

Awan dengan posisi ini, berukuran tipis dan lebih dekat dengan matahari sehingga cenderung menyerap panas matahari.

Di malam hari dan saat cuaca berawan terkadang suhu udara sekitar kita terasa panas. Pada kondisi tersebut, saat tersebut seharusnya udara terasa sejuk karena tidak ada sinar matahari yang menyentuh permukaan bumi.

Hal ini terjadi karena awan masih menyimpan energi panas meskipun kondisi sudah malam atau cuaca saat itu berawan.

Baca juga: Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya

Terbentuknya awan 

Awan merupakan hasil penguapan air di bumi. Air yang berasal dari sungai, danau dan laut, menguap menjadi uap air dan berkumpul membentuk awan.

Awan terbentuk akibat udara menjadi jenuh atau terisi oleh uap air. Awan memiliki bentuk, warna dan ukuran yang berbeda-beda. Awan bisa terlihat tipis dan ringan, ataupun terlihat tebal dan kaku.

Dikutip dari situs nationalgeographic.org, awan dapat terlihat berwarna putih karena kumpulan tetesan air yang sangat kecil dan sangat rapat yang terkandung di dalamnya akan memantulkan sebagian besar sinar matahari. Pantulan sinar matahari ini tertangkap oleh mata kita sebagai warna putih.

Pada kondisi sebelum hujan, awan berwarna gelap atau abu-abu. Warna gelap terbentuk karena uap air menggumpal menjadi air hujan, menyisakan ruang yang lebih besar di antara tetesan-tetesan air.

Awan ini juga sedikit memantulkan cahaya akibat ukuran awan yang lebih tebal sehingga terlihat gelap. Awan terbagi dalan tiga kategori utama, yaitu:

  • Awan Cirrus
  • Awan Cumulus
  • Awan Stratus

Baca juga: Awan Cirrostratus: Definisi, Jenis, dan Proses Terbentuknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com