Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Ruang angkasa yang diketahui dan saksikan saat ini adalah hasil dari peneropongan sebuah teleskop canggih yang diberi nama Hubble.
Setiap saat, Hubble mengirimkan data-data tentang berbagai peristiwa yang terjadi di ruang angkasa.
Jutaan gambar yang dihasilkan oleh hubble memberitahukan bahwa jagat raya ini sangat indah. Hal tersebut membuat teleskop Hubble dianggap sebagai jendela jagat raya.
Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan astronomi Amerika, yaitu Edwin Powell Hubble.
Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang berhasil diidentifikasi adalah hasil dari pengamatan Teleskop Hubble.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
Apa itu Teleskop Hubble? Teleskop Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang diluncurkan ke orbit bumi rendah pada tahun 1990 dan masih beroperasi sampai saat ini.
Teleskop ini bukanlah teleskop luar angkasa pertama, namun merupakan salah satu yang terbesar dan paling banyak manfaatnya.
Teleskop Hubble terkenal sebagai alat penelitian yang sangat penting dan sebuah penemuan yang sangat bermanfaat bagi para astronomi.
Kapan Teleskop Hubble Dibuat?
Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977.
Baca juga: Teori Panspermia: Teori Asal-usul Kehidupan dari Luar Angkasa
Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai. Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble mengangkasa untuk pertama kalinya pada tanggal 24 April 1990.
Berapa Besar Ukuran Hubble? Hubble mempunyai ukuran Teleskop dengan ketebalan mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram.
Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolah. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble.
Hubbel Juga memiliki Lensa primer berdiameter 2,4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram.