Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Konduksi dalam Sistem Pernapasan Manusia

Kompas.com - 03/08/2022, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Sistem pernapasan adalah sistem organ yang menunjang kehidupan bagi manusia. Apa yang dimaksud dengan zona konduksi dan apa bagian sistem pernapasan yang merupakan zona konduksi? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian zona konduksi

Zona konduksi adalah zona pernapasan yang membentuk sistem pernapasan manusia, bersama dengan zona pernapasan.

Zona konduksi tidak terlibat langsung dalam proses pertukaran untuk sistem pernapasan, namun tetap menjalankan beberapa fungsi penting.

Baca juga: Sistem Pernapasan Manusia

Dilansir dari Medicine LibreTexts, fungsi utama dari zona konduksi adalah:

  • Menyediakan rute untuk udara masuk dan keluar
  • Menghilangkan kotoran dan patogen dari udara yang masuk
  • Menghangatkan dan melembapkan udara yang masuk

Zona konduksi melakukan fungsi tersebut, sehingga udara yang masuk ke zona pernapasan adalah udara bersih yang hangat juga lembap.

Dilansir dari Physiopedia, zona pernapasan memiliki silia untuk menghilangkan partikulat dari gas yang dihirup.

Struktur zona konduksi juga biasanya didukung oleh tulang rawan yang menjaganya tetap dalam bentuk ketika proses ekspirasi terjadi.

Baca juga: Mekanisme Pernapasan Perut

Letak zona konduksi

Zona konduksi terlatak pada organ hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus.

Zona konduksi yang paling awal dalam sistem pernapasan manusia adalah hidung dan rongga hidung.

Hidung

Dilansir dari Lumen Learning, lubang hidung dan anterior rongga hidung dilapisi dengan selaput lendir, kelenjar sebaceous, silia, dan folikel rambut.

Struktur tersebut membuat hidung dapat mencegah masuknya kotoran, alergen, dan zat asing lain ke saluran pernapasan.

Hidung juga memiliki banyak pembuluh darah di jaringan epitelnya, hal ini menyebabkan hidung dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke saluran pernapasan.

Baca juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya

Faring

Udara dari hidung, kemudian masuk ke zona konduksi selanjutnya yaitu faring. Faring mencegah partikulat dalam udara yang masuk melalui mulut.

Faring juga dapat menghancurkan patogen dalam udara yang masuk melalui hidung ataupun mulut.

Laring

Zona konduksi selanjutnya adalah laring atau panggkal tenggorokan. Laring memiliki silia dan lendir yang dapat memerangkap partikulat, alergen, juga patogen yang lolos dari faring.

Trakea

Udara dari laring akan masuk ke zona konduksi lainnya, yaitu trakea. Trakea atau batang tenggorok memiliki jaringan epitel yang bersilia yang menjalankan fungsi penyaringan.

Baca juga: Fungsi Trakea bagi Manusia

Bronkus dan bronkiolus

Zona konduksi dalam saluran pernapasan kemudian berakhir di bronkus dan bronkiolus.

Di mana udara kembali disaring, dilembapkan, dan dihangatkan terakhir kalinya sebelum mamasuki zona pernapasan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com