Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 22/07/2022, 15:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi 

 

KOMPAS.com - 17 Agustus 1945 menandai kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Diperlukan perjuangan panjang dalam mencapai Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Berikut perjalanan atau peristiwa detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu: 

Jepang menyerah pada Sekutu 

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu setelah sebelumnya 2 kota penting di bom oleh Sekutu, yaitu Kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.

Berita kekalahan Jepang tersebut akhirnya sampai pada telinga pemuda Indonesia, Sutan Syahrir, melalui siaran radio Amerika. Selanjutnya, Subadio Sastrosatomo dan Subianto menemui Mohammad Hatta.

Mereka meminta Hatta agar mencegah PPKI mengumumkan kemerdekaan. Karena menurut golongan muda, kemerdekaan Indonesia harus diperoleh dengan kekuatan Bangsa Indonesia sendiri tanpa campur tangan negara lain.

Baca juga: Tokoh Perumusan Teks Proklamasi

Malamnya, sekitar pukul 20.00 WIB, golongan muda mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat tersebut dihadiri oleh Chairul Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar.

Dalam rapat tersebut, golongan muda menuntut agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan sesegera mungkin.

Mereka meminta Soekarno membacakan proklamasi esok hari, yaitu tanggal 16 Agustus 1945. Namun, Soekarno menolak usulan tersebut karena menganggap golongan muda terlalu tergesa-gesa.

Golongan muda mengancam akan terjadi pertumpahan darah apabila proklamasi tidak segera dilaksanakan.  Peristiwa menegangkan ini juga disaksikan oleh golongan tua, yaitu  Mohammad Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo, Buntaran, Sanusi, dan Iwa Kusumasumantri.

Pengasingan Soekarno ke Rengasdengklok

Karena merasa keinginannya tidak terpenuhi, keesokan paginya, tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta ke sebuah daerah di Jawa Barat, yaitu Rengasdengklok. 

Tujuan pengasingan tersebut adalah menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Sementara itu, di Jakarta, golongan tua yang diwakili oleh Mr. Ahmad Soebardjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana, sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilakukan di Jakarta. 

Pada pukul 16.00 WIB, Ahmad Soebardjo diantar oleh Yusuf Kunto pergi ke tempat pengasingan di Rengasdengklok.

Ahmad Soebardjo memberikan jaminan kepada golongan muda bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Makna Proklamasi bagi Kehidupan Bangsa Indonesia Saat Ini

Perumusan Teks Proklamasi

Perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1. Dalam penyusunan naskah proklamasi, Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan pada kalimat pertama yang berbunyi pernyataan Bangsa Indonesia untuk mengubah nasibnya sendiri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com