Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip, dan Contoh Sikap

Kompas.com - 07/06/2022, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia dan menjadi identitas jati diri setiap warganya. 

Semboyan yang diusulkan oleh Mohammad Yamin ini menjadi prinsip persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. 

Sudah seharusnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkannya, maka persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia tetap terjaga. 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, arti dari Bhinneka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Makna yang terkandung dalam semboyan bhinneka tunggal ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. 

Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan. 

Baca juga: Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Konteks NKRI

Negara Republik Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas dan berbentuk pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. 

Banyaknya pulau tersebut tentu memunculkan keragaman budaya, bahasa, maupun tradisi. Sehingga diperlukan wadah yang dapat merangkul semua perbedaan yang ada. 

Salah satu wadah tersebut adalah Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga sebagai anak bangsa, harus menjaga dan merawat semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika 

Dikutip dari jurnal Persepsi Bhinneka Tunggal Ika pada Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009 Universitas Ahmad Dahlan (2013) karya Citra Hepatica Muslimah dan Triwahyuningsih, berikut prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yaitu: 

Common denominator

Indonesia memiliki keberagaman agama dan aliran kepercayaan. Common denominator artinya mencari prinsip yang sama atau bersifat umum dalam setiap agama dan aliran kepercayaan. 

Prinsip ini dijadikan pegangan untuk menyatukan Bangsa Indonesia. 

Tidak bersifat sektarian dan eksklusif 

Tidak ada suatu hal yang dianggap paling benar atau memiliki martabat yang lebih tinggi. Paham sektarian dan eksklusif hanya menimbulkan rasa cemburu curiga, dan persaingan tidak sehat. Serta dapat memecah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. 

Baca juga: Bhinneka Tunggal Ika: Sejarah, Arti, Fungsi dan Prinsip

Sifatnya universal dan menyeluruh 

Penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika antarmasyarakat harus saling menghormati, mencintai, menjaga toleransi, menjaga kerukunan dan saling mempercayai. Sifat universal dan menyeluruh ini dapat menjaga persatuan dan keanekaragaman. 

Bersifat konvergen 

Perbedaan di masyarakat seharusnya tidak menjadi masalah yang dibesar-besarkan. Perbedaan yang ada, harus dicari titik temunya dan dibuat kesepakatan bersama. 

Pluralistik dan multikultural 

Terdapat nilai di dalam Bhinneka Tunggal Ika, seperti inklusif, toleransi, damai, dan kebersamaan. Nilai-nilai ini tidak bersifat tertutup, sehingga dapat mengakomodasi keanekaragaman budaya bangsa dalam menghadapi arus globalisasi. 

Contoh sikap penerapan Bhinneka Tunggal Ika 

Berikut beberapa contoh sikap penerapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam sehari-hari, yaitu: 

  • Jika ada teman yang memiliki perbedaan pendapat, tidak boleh memaksa kehendaknya harus sama dengan pendapat kita. 
  • Bersikap baik dengan sesama, tidak saling mengejek jika terdapat perbedaan. 
  • Saling menghormati dan menghargai agama atau kepercayaan orang lain. 
  • Memberikan kesempatan orang lain untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 
  • Saling membantu antarsesama tanpa memandang perbedaan satu sama lain. 
  • Bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. 

Baca juga: Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com