Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Mula Terbentuknya Sungai

Kompas.com - 03/06/2022, 18:00 WIB
Intan Rahayu Ning Tiyas,
Serafica Gischa

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Air memiliki banyak manfaat bagi makluk hidup. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak mahluk hidup terutama manusia dan hewan tinggal dekat dengan sumber air.

Salah satu jenis sumber air, yaitu sungai. Sungai merupakan bentuklahan perairan darat yang bentuknya memanjang dari hulu ke hilir. Bagaimana sungai terbentuk?

Proses terbentuknya sungai

Sungai terbentuk karena adanya aliran air dari daratan yang tinggi ke daratan yang rendah, karena gaya gravitasi bumi.

Air mengikuti retakan dan lipatan di daratan saat mengalir menuruni bukit. Karena bentuk permukaan bumi tidak semuanya datar, air mengalir ke berbagai arah.

Aliran air kemudian akan menemukan “rutenya” sendiri dan membentuk seperti anak sungai kecil. Aliran tersebut akan bergabung dengan aliran-aliran lain, sehingga ukurannya akan terus bertambah besar sampai membentuk sungai.

Dalam perjalanannya menuruni bukit, aliran air membentuk lahan sungai dengan cara mengikis batuan dan lembah yang dilewatinya. Semakin ke bawah, ukuran sungai semakin besar dan berakhir di laut.

Baca juga: 8 Pola Aliran Sungai

Proses pembentukan sungai, juga dapat dilihat dari klasifikasinya berdasarkan umur sungai. Klasifikasi ini dibedakan menjadi 3, yaitu sungai muda, dewasa dan tua. Berikut penjelasannya: 

Sungai muda

Pada awalnya terbentuk oleh aliran air yang menjadi awal pembentukan sungai. Biasanya dasar sungai berbentuk “V”. Alurnya yang tidak beraturan karena masih mencari bagian daratan yang mudah tergerus untuk membentuk aliran. Sungai ini banyak terletak di daerah pegunungan.

Sungai dewasa

Sungai dewasa adalah perkembangan lanjutan dari sungai muda. Sungai ini sudah memiliki ukuran yang lebih lebar dan bentuk dasar sungai cukup datar.

Badan sungai mulai membentuk meander atau belokan hampir setengah lingkaran. Dataran juga sudah cukup luas, sehingga mulai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat tinggal dan untuk pertanian.

Sungai tua

Sungai tua memiliki ukuran sungai yang lebih besar dan luas dibandingkan sungai dewasa. Hal ini karena proses erosi dan sedimentasi terus menerus pada sungai dewasa. Dasar sungai menjadi lebih datar darii sebelumnya.

Pada kanan dan kiri sungai banyak terbentuk tanggul alam dan rawa-rawa. Anak-anak sungai juga terbentuk sejajar dengan induk sungainya, sebelum bermuara lagi ke induk sungai.

Baca juga: Mengapa Banyak Penduduk Tinggal di Bantaran Sungai?

Asal air sungai

Semua sungai memiliki titik awal di mana air mulai mengalir. Lokasi sumber air disebut hulu. Air di hulu dapat berasal dari air hujan, pencairan salju di gunung, terbentuk di tepi danau atau berasal dari air tanah.

Air hujan yang turun, sebagian terserap ke dalam tanah dan sebagian menjadi run off (air hujan yang mengalir di permukaan). Run off ini kemudian terkumpul di cekungan yang membentuk danau.

Dari danau, air mengalir menuruni bukit atau pegunungan karena gaya gravitasi. Aliran kecil terbentuk, dan bertambah besar ketika bergabung dengan aliran-aliran kecil lainnya.

Ujung sungai lainnya disebut hilir. Hilir merupakan tempat di mana sungai bermuara. Sungai dapat bermuara pada laut, danau atau pada induk sungai.

Air yang mengalir pada sungai merupakan air tawar. Air tawar mengandung kurang dari satu persen garam. Pada prosesnya mengalir ke hilir, air sungai akan mengangkut garam dan nutrisi penting bagi tumbuhan dan hewan.

Baca juga: Dampak Membuang Sampah Sembarangan di Sungai

 

Referensi:

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi. (2017). Modul 6 Morfologi Sungai. Kementerian Pembangunan Umum Dan Perumahan Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com