Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanggahan: Definisi, Ciri-ciri, dan Contohnya

Kompas.com - 18/05/2022, 15:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sanggahan diartikan sebagai bantahan, pendapat lain atas suatu pendapat (prasaran dan sebagainya). 

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, definisi sanggahan adalah ungkapan penolakan terhadap suatu ide atau pendapat dengan menyertakan argumen dan alasan yang mendukung penolakan tersebut. 

Sanggahan juga diartikan sebagai respon argumen tim lawan. Sanggahan dalam debat guna membuktukan bahwa argumen tim lawan tidak sepenting yang mereka kemukakan. 

Sama halnya dengan argumen, sanggahan yang logis dan relevan merupakan sanggahan yang disertai alasan, bukti, dan kesimpulan. 

Kalimat sanggahan diungkapkan dengan kata yang persuasif dan sopan. Menggunakan diksi yang sesuai, dan dalam situasi yang tepat. 

Baca juga: Pihak-pihak yang Terlibat Debat 

Ciri-ciri kalimat sanggahan

Dikutip dari buku Debat: Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif (2018) karya Fegy Lestari, berikut beberapa ciri-ciri kalimat sanggahan, yaitu: 

  • Disampaikan secara logis, obyektif, dan jujur
  • Dinyatakan tanpa emosi atau prasangka negatif
  • Menggunakan kata pertentangan, misalnya tetapi, namun, dan lain-lain 
  • Menunjukkan fakta berdasarkan data atau perbandingkan yang meyakinkan orang lain 
  • Disampaikan secara detail, rinci, urut, dan jelas

Contoh kalimat sanggahan 

Berikut beberapa contoh kalimat sanggahan yang bisa disampaikan, yakni: 

  • Pada dasarnya, kami setuju dengan apa yang dikatakan oleh Ketua OSIS. Namun, alangkah lebih penting juga memasukan nilai-nilai agaman di setiap aktivitas. 
  • Menurut kamu, alasan yang diberikan oleh Kepala Sekolah cukup mengesankan. Tetapi, ada beberapa aspek evaluasi yang tidak dimasukkan. 
  • Menurut kami, alasan yang dikemukakan saudara Indera sangat memukau. Tetapi, ada beberapa aspek penilaian yang tidak diikutsertakan di dalamnya.
  • Bukannya saya tidak setuju untuk membatasi jam menonton TV bagi anak-anak, tetapi ada hal-hal yang lebih penting. Anak-anak tidak boleh dibiarkan sendirian tanpa pengawasan orang dewasa.
  • Kami telah sepakat untuk pindah dari asrama ini sesuai dengan instruksi kepala asrama, tetapi asrama harus memberi kami penjelasan mengapa kami harus segera pindah.

Baca juga: Argumentasi dalam Debat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com