Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argumentasi dalam Debat

Kompas.com - Diperbarui 07/04/2022, 16:21 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kalian bertukar pendapat dengan teman? Bila terjadi perbedaan pendapat dan masing-masing bertahan dengan argumennya, maka itu disebut debat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Dilansir dari Debat: Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif  (2018) karya Fegy Lestari, debat adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dalam setiap debat, pasti ada argumentasi.

Pengertian argumentasi

Argumentasi dalam debat adalah bagian yang menjelaskan alasan mengapa setuju atau tidak setuju akan suatu hal.

Argumentasi disertai dengan ide, analisis, dan bukti yang mendukung. Fakta atau bukti tersebut harus sejalan agar argumen menjadi logis.

Baca juga: Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh

Ciri-ciri argumentasi

  • Berisi ide, gagasan, sudut pandang, atau tanggapan seseorang mengenai suatu permasalahan.
  • Argumentasi disertai dengan bukti dan analisis.
  • Permasalahan yang dibahas, dianalisis secara kritis dan logis.
  • Disertai dengan kesimpulan. Dapat berupa solusi atau pandangan menyeluruh dari permasalahan yang diperdebatkan.

Sifat argumentasi

Terdapat dua sifat argumentasi dalam debat, yaitu pro dan kontra. Dalam debat konvensional, formal, atau yang biasa kita temui dalam lomba debat pelajar, kita mengenalnya dengan afirmasi dan oposisi.

Argumentasi yang bersifat afirmasi ialah pendapat yang mendukung gagasan dari permasalahan yang diperdebatkan. Sedangkan oposisi ialah pendapat yang menentang permasalahan tersebut.

Cara yang baik untuk mengemukakan argumentasi agar pihak lain merasa yakin adalah dengan cara santun dalam mengemukakan pendapat.

Argumentasi yang baik harus disertai dengan AREL (Assertion, Reasoning, Evidence, Link back). Berikut pejelasannya:

  • Assertion: berisi pernyataan sepakat atau tidak sepakat. Peserta debat harus memperjelas posisinya di awal. Hal ini berguna agar tidak terjadi kebimbangan atau salah persepsi dalam menentukan keberpihakan.
  • Reasoning: alasan kenapa sepakat atau tidak sepakat. Alasan yang disampaikan harus logis.
  • Evidence: sertakan bukti. Bukti dapat berupa data resmi, surat, hasil riset, laporan penelitian, karya ilmiah, pandangan para ahli, buku, berita, atau sumber pustaka lainnya.
  • Link back: penjelasan terhadap relevansi argumentasi dengan permasalahan pokok yang dibahas dalam debat. Bagian ini menegaskan bahwa argumentasi tidak melenceng dari topik debat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com