KOMPAS.com – Ada banyak senyawa kimia yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya senyawa hidrokarbon aromatik. Apa yang dimaksud senyawa aromatik dan apakah ciri-ciri senyawa hidrokarbon aromatik?
Hidrokarbon aromatik adalah senyawa organik berupa hidrokarbon tak jenuh. Senyawa hidrokarbon aromatik banyak ditemukan dalam batu bara dan digunakan sebagai bahan peledak, pewarna, pembuatan plastik, juga insektisida pertanian.
Senyawa hidrokarbon aromatik memiliki sifat-sifat untuk yang membuatnya mudah dikenali. Berikut adalah ciri-ciri senyawa hidrokarbon aromatik!
Ciri-ciri senyawa hidrokarbon aromatik yang pertama adalah memiliki struktur siklik. Di mana senyawa hidrokarbon aromatik memiliki atomnya memiliki ikatan phi dan saling terhubung membentuk sebuah cincin tertutup.
Baca juga: Senyawa Hidrokarbon: Pengertian, Rumus, Golongan, dan Contohnya
Dalam cincin tersebut, terdapat ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang berselingan. Adapun, elektron pi keenam karbonnya mengalami delokalisasi.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jumlah elektron phi senyawa hidrokarbon aromatik menurut teori orbital molekul harus sama dengan 4n + 2 dengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Adapun, n pada benzena adalah 1. Sehingga, benzena memiliki 6 elektron phi.
Ciri-ciri senyawa hidrokarbon aromatik selanjutnya adalah tiap atom dalam cincinnya harus terkonjugasi. Agar dapat terkonjugasi, atom harus memiliki orbital p yang bisa diisi atau memiliki pasangan elektron bebas (PEB), sehingga atom dapat beresonansi.
Dilansir dari Chemistry Libretexts, ikatan rangkap hidrokarbon aromatik dipisahkan oleh ikatan tunggal sehingga cincinnya terkonjugasi.
Baca juga: Reaksi Adisi Elektrofilik Alkena
Senyawa hidrokarbon aromatik cenderung tidak melakukan reaksi adisi karena ikatan rangkap di dalamnya.
Namun sebagaimana dilansir dari Lumen Learning, hidrokarbon aromatik mengalami reaksi substitusi (reaksi di mana cincin bertindak sebagai nukleofil ke elektrofil yang sesuai) karena struktur sikliknya.
Reaksi substitusi akan mempertahankan kestabilan cincin sehingga senyawa tetap bersifat aromatik. Sedangkan, reaksi adisi akan menghilangkan kestabilan sehingga sifat aromatik senyawa akan hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.