KOMPAS.com - Dalam industri film, sering kali kita jumpai peran sepasang gay yang dimainkan aktor ternama.
Tak jarang, hal ini memunculkan kesalahpahaman publik yang mempertanyakan orientasi seksual sang pemeran. Inilah yang disebut queerbaiting.
Apa itu queerbaiting?
Menurut J. Brennan dalam jurnal Introduction: Queerbaiting (2018), queerbaiting adalah teknik marketing yang diterapkan untuk menarik minat audiensi non-heteroseksual atau LGBTQ+.
Praktik queerbaiting tidak dilakukan oleh kelompok LGBTQ+, melainkan oleh kelompok orang berorientasi heteroseksual yang tak berkaitan dengan homoseksual.
Selain untuk menarik minat dan perhatian kaum LGBTQ+, queerbaiting juga dipraktikkan guna mendapat keuntungan besar.
Dilansir dari situs Dictionary, istilah queerbaiting digunakan untuk mengkritik praktik yang memanfaatkan penampilan atau implikasi hubungan LGBTQ+, tanpa benar-benar merepresentasikan yang sebenarnya.
Baca juga: Queer: Pengertian, Budaya, dan Contoh Tokohnya
Misalnya adegan ciuman sepasang gay dalam gambar mini atau thumbnail sebuah video di media sosial. Contoh lainnya foto seorang selebritas pria yang menggunakan pakaian bergaya feminin dengan riasan di wajahnya.
Hal ini memicu pertanyaan khalayak mengenai orientasi seksual aktor atau selebritas tersebut. Sebab apa yang dilakukannya dianggap melanggar norma yang ada.
Sederhananya, seseorang yang menampilkan atau melakukan sesuatu yang menjadi stereotip orang awam terhadap LGBTQ+, disebut queerbaiting.
Dikutip dari situs Pusat Riset Masyarakat dan Budaya, figur publik dianggap melakukan queerbaiting oleh komunitas queer, karena tidak pernah menyuarakan isu LGBTQ+. Sehingga terkesan hanya ingin menarik perhatian komunitas queer demi publisitas.
Pada dasarnya, istilah queerbaiting berasal dari kata race-baiting, berarti hasutan kebencian rasial bertujuan politik.
Istilah queerbaiting pertama kali digunakan pada 1950-an yang merujuk pada hasutan kebencian anti-LGBTQ+.
Sebelum penggunaannya saat ini, istilah queerbaiting dipakai dalam praktik verbal, untuk menggambarkan sejumlah homofobia.
Baca juga: Sejarah Queer sebagai Istilah yang Memayungi LGBT
Kemudian sekitar 2010, istilah queerbaiting digunakan untuk merujuk pada praktik peluang keuntungan, guna menarik audiensi kelompok LGBTQ+.