KOMPAS.com - Stereotip berkaitan dengan penilaian atau anggapan seseorang mengenai suatu hal, baik etnis, budaya, maupun kelompok sosial tertentu.
Istilah stereotip pertama kali digunakan oleh wartawan bernama Walter Lippmann, pada 1922. Kala itu, ia menggunakan istilah ini untuk menggambarkan penilaian terhadap seseorang berdasarkan kelompok etnis asalnya.
Kata stereotip berasal dari bahasa Inggris stereotype, berarti penilaian atau anggapan terhadap seseorang berdasarkan kelompok sosialnya.
Menurut Dyah Gandasari dkk, dalam buku Pengantar Komunikasi Antarmanusia (2022), stereotip adalah salah satu bentuk prasangka antaretnis atau ras.
Seseorang cenderung membuat kategori atas karakteristik perilaku orang lain, yang didasarkan pada ras, jenis kelamin, kebangsaan, serta keterampilan komunikasi verbal maupun nonverbal.
Baca juga: Pengertian Mobilitas Sosial dan Faktor yang Memengaruhinya
Jelaskan makna stereotip!
Makna stereotip adalah suatu prasangka yang didasarkan pada penilaian atau anggapan berdasarkan karakteristik perilaku orang lain.
Adapun karakteristik tersebut, meliputi ras, jenis kelamin, suku bangsa, dan keterampilan komunikasi yang dimiliki seseorang atau kelompok sosial.
Dikutip dari buku Konseling Lintas Budaya (2019) karangan Diana Ariswanti Triningtyas, sebelum memberi stereotip pada orang lain, proses identifikasi akan dilakukan terlebih dahulu.
Artinya orang tersebut akan diidentifikasi sebagai bagian dari kelompok tertentu. Kemudian akan diberi penilaian atas dasar orang yang bersangkutan.
Dilansir dari buku Etika dan Filsafat Komunikasi (2009) karya Muhamad Mufid, berikut beberapa contoh stereotip:
Baca juga: 4 Faktor Penyebab Masalah Sosial dan Contohnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.