Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Konvergen Lempeng: Pengertian dan Jenis Pergerakannya

Kompas.com - 18/03/2022, 16:02 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Permukaan bumi terbentuk dari lempeng-lempeng tektonik yang bergerak. Gerak lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga dapat menimbulkan tumbukan antar lempeng disebut gerak konvergen.

Menurut teori lempeng tektonik, lempeng tektonik terus-menerus bergerak menciptakan berbagai bentuk permukaan bumi.

Dilansir dari Encylopedia Britannica, lempeng-lempeng tektonik bergerak relatif satu sama lain dengan kecepatan lima hingga 10 sentimeter per tahunnya.

Pengertian gerakan konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling mendekati satu sama lain. Lempeng yang terus mendekat, kemudian akan bertemu dan menimbulkan tumbuhan.

Baca juga: Teori Lempeng Tektonik

Apa saja hasil dari gerak konvergen? Gerakan konvergen menyebabkan benturan yang mengakibatkan terciptanya getaran dan gempa bumi, terbentuknya palung, gunung berapi, dan juga pegunungan.

Jenis-jenis gerakan konvergen lempeng tektonik

Lempeng tektonik secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu lempeng benua dan lempeng samudra. Gerakan konvergen menghasilkan bentang alam yang berbeda, sesuai dengan jenis lempeng yang mengalami tumbukan.

Gerakan konvergen lempeng samudra dan benua

Gerakan kovergen dapat membuat lempeng samudra dan lempeng benua bertabrakan.

Lempeng benua memiliki densitas atau kepadatan batuan yang lebih tinggi juga umur yang lebih tua. Sedangkan, lempeng samudra memiliki kepadatan yang lebih rendah dan umur yang lebih muda.

Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia

Dilansir dari NOAA Ocean Exploration, tabrakan tersebut menyebabkan tepi lempeng samudra membengkok ke bawah dan dipaksa turun ke dalam mantel sehingga mencair.

Adapun, lempeng benua yang lebih keras sedikit melengkung ke atas dan menciptakan pegunungan. Tabrakan tersebut menghasilkan pegunungan berapi dan disebut sebagai zona subduksi.

Contoh bentang alam yang dihasilkan dari tabrakan lempeng samudra dan benua adalah pegunungan berapi sirkum pasifik dan pegunungan andes (sabuk vulkanik andes).

Tabrakan lempeng benua dan lempeng samudrapubs.usgs.gov Tabrakan lempeng benua dan lempeng samudra

Baca juga: Proses Terbentuknya Pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik

Gerakan konvergen lempeng samudra dan samudra

Gerakan konvergen juga terjadi pada dua lempeng samudra yang mendekati satu sama lain. Lempeng samudra yang lebih ringan akan tersubduksi. Lempeng berbelok ke bawah dan menghujam mantel bumi lalu mencair menjadi magma.

Hal tersebut membentuk parit atau palung dasar laut yang sangat dalam. Magma yang terbentuk dari subduksi lempeng akan naik ke permukaan bumi akibat tegangan yang kuat dari tabrakan lempeng dan berubah menjadi lava.

Dilansir dari U.S. Geological Survey Publication, selama jutaan tahun, lava yang meletus dan puing-puing vulkanik menumpuk di dasar laut hingga membentuk gunung berapi di dasar laut.

Dalam waktu lama, gunung berapi di dasar laut tersebut dapat terus berkembang sehingga muncul ke permukaan air sebagai pulau vulkanik.

Baca juga: Jalur Sirkum Pasifik: Rute dan Dampaknya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com