KOMPAS.com – Cacing pita adalah hewan yang banyak dikenal oleh manusia. Cacing pita adalah hewan yang berasal dari kelas cestoda. Apa yang dimaksud dengan cestoda?
Cestoda adalah salah satu kelas dari filum Platyhelminthes (cacing pipih) dalam Kingdom Animalia. Cestoda memiliki lebih dari enam ribu spesies dan tersebar di seluruh dunia.
Cestoda juga merupakan golongan hewan avertebrata yang tidak memiliki tulang belakang.
Bagaimana struktur tubuh cestoda? Cestoda memiliki tubuh memanjang dengan bentuk yang pipih, dan mirip dengan sehelai pita. Tubuh cestoda simetri pada bagian kiri dan kanannya.
Baca juga: Kingdom Animalia: Klasifikasi dan Ciri-ciri
Ciri-ciri cestoda adalah tubuhnya yang bersegmen. Secara garis besar, cestoda terdiri dari dua segmen yaitu kepala dan tubuh. Tubuh cestoda terdiri dari segmen-segmen identik yang diberi nama proglottid.
Dilansir dari Lumen Learning, setiap proglottid mengandung struktur reproduksi dan dapat terlepas juga melepaskan proglotid gravid juga telur ketika gamet dibuahi.
Ciri-ciri cestoda selanjutnya adalah memiliki kait. Dilansir dari Biology LibreTexts, kepala cestoda disebut dengan scolex. Scolex memiliki pengisap dan deretan kait yang digunakan untuk menempelkan diri pada inangnya.
Cestoda tidak memiliki epidermis yang menutupi tubuhnya. Sebagai gantinya sebagaimana dilansir dari Encyclopedia Briatnnica, tubuh cestoda ditutupi oleh kutikula yang keras namun tetap dapat menyerap makanan.
Baca juga: Contoh Hewan Avertebrata
Ciri cestoda selanjutnya adalah memiliki tiga lapisan germinal, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Hal tersebut membuat cestoda masuk ke dalam golongan hewan triploblastik.
Ciri-ciri cestoda atau cacing pita adalah mereka tidak memiliki mulut maupun sistem pencernaan. Sebagai gantinya, cestoda harus menyerap nutrisi dari inangnya. Oleh sebab itu, cestoda merupakan parasit yang menempel pada makhluk lain.
Sama seperti anggota filum Platyhelminthes lainnya, ciri-ciri cestoda adalah memiliki sistem saraf. Dilansir dari Microbe Notes, sistem saraf cestoda terdiri dari sepasang ganglia dan dua saraf longitudinal lateral.
Ganglia berfungsi sebagai sistem saraf pusat atau otak, sedangkan saraf longitudinal berfungsi sebagai sistem saraf tepi atau tali saraf.
Baca juga: Cara Hewan Planaria Berkembang Biak
Cestoda biasanya merupakan hewan hemafrodit atau memiliki kelamin ganda. Cestoda dapat memproduksi gamet betina dan membuahinya dengan gamet jantannya sendiri.
Cestoda merupakan parasit yang kerap ditemukan dalam tubuh manusia maupun hewan. berikut adalah contoh dari cestoda dan inangnya: