KOMPAS.com – Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan dalam tujuan terapi atau perawatan.
Komunikasi terapeutik berasal dari dua kata, yaitu komunikasi dan terapeutik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapeutik adalah berkaitan dengan terapi. Jadi, komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan yang berkaitan dengan terapi.
Dikutip dari Medical Dictionary, komunikasi terapeutik adalah interaksi antara perawat profesional dan pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, kepercayaan, atau kesehatan dan kesejahteraan pasien.
Baca juga: Apa Tujuan Psikologi Komunikasi?
Dilansir dari buku Komunikasi Untuk Perawat (2003) oleh Indrawati, komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Indrawati menambahkan bahwa komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien.
Komunikasi terapeutik ini dapat ditemukan di lingkungan kesehatan atau rumah sakit, khususnya antara perawat dengan pasien.
Baca juga: Rintangan Komunikasi: Pengertian dan Jenis Rintangannya
Dikutip dari buku Komunikasi Dalam Keperawatan (2003) oleh Arwani, terdapat tiga hal mendasar mengenai karakteristik terapeutik, yaitu:
Baca juga: Contoh Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal
Menurut Purwanto dalam buku Damaiyanti berjudul Asuhan Keperawatan Jiwa (2012), tujuan komunikasi terapeutik yaitu:
Baca juga: Karakteristik Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)
Dilansir dari buku Principles and Practice of Psychiatric Nursing (1998) karya Stuart dan Sundeen, memaparkan bahwa komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahap. Tahap-tahap tersebut yaitu:
Tahap ini merupakan tahap persiapan perawat sebelum bertemu dan berkomunikasi dengan pasien. Perawat perlu menilai dirinya seberapa kemampuan yang dimilikinya dalam menjalankan komunikasi terapeutik.
Tahap ini dimulasi saat perawat dan pasien bertemu untuk pertama kalinya. Perawat berkenalan dengan pasien. Tugas perawat pada tahap ini untuk membangun hubungan saling percaya dengan pasien.
Tahap ini merupakan inti dari proses komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat kepada pasien. Perawat dituntut mampu memberikan dukungan dan bantuan kepada pasien.
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses komunikasi terapeutik. Perawat dan pasien diharapkan meninjau kembali proses yang telah dilalui dan dicapai.
Baca juga: Bagaimana Cara Membangun Komunikasi yang Efektif?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.