Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Zat Aditif Alami Pada Makanan

Kompas.com - 16/12/2021, 19:27 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Dewi Markiah, Guru SMPN 3 Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur

 

KOMPAS.com - Saat ini zat aditif sintesis banyak digunakan dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Namun menurut para ahli, pemakaian zat aditif sintesis dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan.

Tahukah kamu apa itu zat aditif? 

Pengertian zat aditif

Zat aditif atau zat tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan, baik pada saat mengolah, memproses, mengemas atau menyimpan makanan tersebut. 

Fungsi zat aditif antara lain sebagai penyedap rasa, pewarna, sekuestran, antioksidan, pengasam, pemanis, pengembang, dan pengawet bahan makanan.

Di Indonesia sendiri, pemakaian zat aditif buatan diatur oleh departemen kesehatan, sedangkan pengawasannya diatur oleh direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan.

Tujuan Penggunaan zat aditif  antara lain untuk mempertahankan nilai gizi makanan, agar tampilan makanan lebih menarik, agar makanan lebih tahan disimpan, memberikan aroma dan rasa sedap pada makan dan meningkatkan cita rasa makanan

Baca juga: Perbedaan Zat Aditif dan Zat Adiktif

Jenis-jenis zat aditif alami 

Kali ini kita akan belajar tentang zat aditif alami yang aman dipergunakan pada makanan. Zat aditif alami makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, di antaranya:

Pewarna alami

Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari tumbuh-tumbuhan. Contoh pewarna alami sebagai berikut:

  • Daun pandan mengandung zat warna hijau klorofil yang dapat memberi warna hijau, sering digunakan pada kue tradisional, misal dadar gulung, kue bingka atau bolu.
  • Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan. Hampir sama warnanya dengan daun pandan, sering digunakan pada kue dadar gulung, kue bika, atau kue pisang. 
  • Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan.
  • Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada makanan.
  • Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang menjadikan warna merah pada makanan. Misalnya rendang daging atau sambal goreng.
  • Wortel, selain untuk pewarnaan makanan, juga dapat dimakan langsung dan diperas airnya untuk diminum karena mengandung provitamin A, yaitu betakaroten. Betakaroten tersebut yang memberikan warna oranye pada bahan makanan
  • Kulit buah naga merupakan limbah hasil pertanian yang mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat  warna  yang  berperan memberikan warna merah yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. 

Baca juga: Macam-macam Zat Aditif dan Namanya

Pemanis alami

Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Pemanis alami yang umum dipakai sehari-hari adalah gula pasir, gula aren, madu dan kayu manis. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula tersebut adalah sukrosa.

Ilustrasi bawang merah. PIXABAY/ELLY DWI PRASETYO Ilustrasi bawang merah.
Penyedap alami

Di Indonesia terdapat begitu banyak ragam rempah-rempah yang dapat kita pakai untuk meningkatkan cita rasa makanan.

Jika rempah-rempah dicampur dengan makanan saat diolah, dapat menimbulkan cita rasa tertentu pada makanan.

Penyedap alami tersebut, di antaranya bawang merah dan putih, jahe, lengkuas, daun salam, daun sereh, daun pandan,  cengkeh, pala, laos, kunyit, merica, ketumbar, kayu manis, garam dapur, terasi (udang dan teri).

Baca juga: Perbedaan Zat Aditif Alami dan Sintesis

Pengawet alami

Ada sejumlah cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk dimakan atau diminum walaupun sudah tersimpan lama.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com