Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kebangkitan Nasional bagi Kehidupan Saat Ini

Kompas.com - 18/03/2021, 10:48 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan salah satu hari penting dalam sejarah Indonesia. Harkitnas yang diperingati setiap tanggal 20 Mei ini menjadi pengingat akan tumbuhnya semangat bangsa Indonesia.

Pada tanggal 20 Mei tahun 1908, organisasi pemuda yang bernama Budi Oetomo lahir dan menjadi titik awal dari semakin bangkitnya rasa nasionalisme dan cinta akan Indonesia pada para pemuda Indonesia.

Dilansir dari Dinas Sosial Provinsi Riau, ada lima tahapan nasionalisme di Indonesia, yaitu masa perintis yang terjadi sebelum tahun 1908, tahun penegas yang terjadi pada tahun 1928, tahun pecoba yang terjadi pada tahun 1938, tahun pendobrak yang terjadi pada tahun 1945, dan tahun pelaksana yang terjadi sejak tahun 1945 hingga saat ini.

Untuk melaksanakan makna dari Harkitnas, berikut adalah hal-hal yang dapat kita lakukan:

  • Membangkitkan semangat dalam budaya toleransi

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku bangsa, agama, dan budaya yang menjadikan Indonesia kaya akan keragaman. Keragaman yang dimiliki oleh Indonesia hendaknya menjadi penguat bangsa Indonesia bukan malah sebaliknya.

Baca juga: Arti Penting Melaksanakan Sikap Toleransi

  • Membangkitkan semangat dalam beretika di sosial media

Berdasarkan survey dari Digital Civility Index yang dilakukan sepanjang tahun 2020, warganet Indonesia adalah warganet paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

Banyaknya kasus sesama warganet Indonesia saling serang di sosial media juga mencederai nilai persatuan yang melatarbelakangi lahirnya Hari Kebangkitan Nasional.

  • Membangkitkan semangat dalam berkarya

Indonesia tidak pernah kekurangan orang hebat, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya warga Indonesia yang memiliki prestasi di kancah Internasional dalam berbagai bidang.

  • Membangkitkan semangat membaca dan literasi

Menurut UNESCO, Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah mengenai literasi dunia. Artinya minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Dilansir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, minat baca warga Indonesia hanya sebesar 0,001 persen.

Artinya, dari 1.000 orang Indonesia hanya ada 1 orang yang rajin membaca. Selain hanya membaca, pemahaman literasi Indonesia juga masih sangat rendah. Pemahaman literasi yang dimaksud adalah memahami konteks suatu bacaan secara keseluruhan.

Baca juga: Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com