Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Mbaru Niang, Rumah Adat di Kampung Wae Rebo NTT

Kompas.com - 26/01/2021, 20:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Rumah adat Mbaru Niang merupakan salah satu rumah adat yang adat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rumah adat Mbaru Niang berada di Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT tepatnya di Gunung Pocoroko.

Kampung Wae Rebo terletak di ketinggian sekitar 1.120 meter diatas permukaan laut dan dikelilingi oleh gunung, hutan lebat, dan jauah dari perkampungan lainnya.

Rumah adat Mbarung Niang berbentuk kerucut dan memiliki lima lantai dengan tinggi sekitar 15 meter.

Dikutip dari buku Mbaru Gendang, Rumah Adat Manggarai, Flores: Eksistensi, Sejarah, dan Transformasinya (2020) karya Yohanes dan Fransiska Widyawati, Mbarung Gendang disebut juga Mbaru Niang.

Secara etimologis kata niang berati rumah yang atapnya berbentuk kerucut dan memiliki kolong.

Atap rumah Mbaru Niang tinggi dan menjorok jauh ke bawah, sehingga sekaligus juga berfungsi sebagai dinding rumah.

Baca juga: Rumah Baileo, Rumah Adat Maluku

Rumah Mbaru Niang ditopang oleh satu tiang utama yang disebut siri bongkok. Rumah model tersebut dianggap sebagai bentuk rumah yang sudah lama dan asli di Manggarai.

Pada mulanya ada dua jenis Mbaru Niang. Ada niang gendang (tempat disimpannya gendang) dan niang bendar.

Pada niang gendang memiliki rangga kaba kaki (tanduk kerbau jantan) atau mangka (gasing) yang diukir dengan bentuk muka manusia di puncak rumah.

Kayu penyangga utama atau siri bongkok mbaru niang gendang diambil dari hutan dengan cara arak-arakan yang dikenal dengan acara osong (nyanyian pembuka mantera) atau roko moloas poco.

Hal itu berbeda dengan siri bongkok pada niang bendar yang diambil dari hutan tanpa disertai dengan arak-arakan dalam acara osong atau roko molas poco.

Bagi masyarakat Wae Rebo, mbaru niang merupakan simbol pelindungan, persatuan warga, dan menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat, terutama yang berhubungan dengan persoalan adat.

Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Selain itu, mbaru niang dianggap sebagai simbol seorang ibu yang selalu mengayomi dan melindungi.

Rumah adat Mbaru Niang sarat dengan simbol, seperti persambungan pada konstruksi bangunan melambangkan perkawinan suami dan istri yang membentuk keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com