Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kebudayaan Sa-Huynh

Kompas.com - 07/12/2020, 19:00 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sa-Huynh adalah sebuah kebudayaan purba yang dihasilkan oleh bangsa Austronesia di kawasan Vietnam Selatan.

Nama 'Sa-Huynh' diambil dari sebuah nama kampung pesisir yang terletak di sebelah selatan kota Da Nang, Vietnam. 

Situs Sa-Huynh merupakan situs penguburan tertua di Asia Tenggara. Berdasar tes karbon, kebudayaan Sa-Huynh eksis pada waktu yang sama dengan kebudayaan Dongson.

Hasil kebudayaan Sa-Huynh

Dalam buku Sa-Huynh Related Pottery in Southeast Asia (1959) karya Wilhelm Solheim, kebudayaan Sa-Huynh merupakan budaya yang berasal dari penguburan.

Pada tahun 1909, di situs purbakala Sa-Huynh terdapat penemuan 200 tempayan (bejana) kubur yang ditempatkan secara berkelompok.

Baca juga: Sejarah Kebudayaan Dongson

Selain itu, ditemukan pula bekal kubur seperti manik-manik, kapak, gelas, wadah belanga, gelang, perunggu dan berbagai macam perhiasan lainnya.

Hasil kebudayaan Sa-Huynh memiliki karakteristik yang berbeda dengan hasil kebudayaan bangsa lain di kawasan Asia Tenggara pada masa itu. Perbedaan karakteristik dapat kita lihat melalui hiasan, teknik pembuatan serta bentuknya.

Dalam jurnal Ragam Hias Sa-Huynh Kalanay pada Tembikar Sulawesi Barat (2009) karya Ricky Meinson Binsar Simanjutak, terdapat lebih dari delapan motif hiasan dari tembikar Sa-Huynh yang dibuat melalui teknik gores dan teknik tekan.

Dalam teknik gores, pembuatan motif menggunakan alat yang tajam dan ujungnya bermata tunggal. Sedangkan dalam teknik tekan, pembuatan motif dilakukan dengan menggunakan cangkang kerang.

Tembikar sebagai salah satu unsur budaya manusia mampu merepresentasikan kehidupan manusia pada masa tersebut. Melalui tembikar, kita bisa mengerti tingkat kebutuhan dan bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan dari sebuah peradaban.

Baca juga: Sejarah Krisis di Mesir (2011)

Persebaran Sa-Huynh ke Indonesia

Karakteristik hiasan pada kebudayaan Sa-Huynh ditemukan di hampir seluruh kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Hal tersebut menunjukkan adanya interaksi budaya antara masyarakat Sa-Huynh dengan penduduk Indonesia pada masa itu.

Pengaruh kebudayaan Sa-Huynh di Indonesia sudah mulai ada sejak masa Neolithikum. Hal tersebut dapat kita ketahui dari penemuan tembikar di beberapa situs arkeologis Indonesia, seperti Serpong (Jawa Barat), Kendeng Lembu (Jawa Timur), Minanga Sipakko (Sulawesi Barat).

Tembikar-tembikar purba di situs arkeologis Indonesia menunjukkan beberapa kesamaan dalam hal motif hiasan, bentuk dan cara pembuatan dengan hasil kebudayaan Sa-Huynh.

Baca juga: Sejarah Konflik di Kamboja (1955-1979)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com