KOMPAS.com - Kamboja merupakan negara di kawasan Indochina yang menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional.
Kamboja menjadi sebuah negara berdaulat sejak kepergian Perancis dari Indochina sekitar 1955.
Periodisasi konflik di Kamboja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konflik masa pemerintahan Sihanouk (1955-1970), Lon Nol (1970-1975) dan Pol Pot (1975-1979). Berikut penjelasannya:
Pada tahun 1955, Sihanouk diangkat sebagai kepala pemerintahan Kamboja. Pada masa pemerintahannya, Sihanouk menerapkan dan mendominasi sistem demokrasi parlementer Kamboja. Ia juga menciptakan ideologi Sosialisme Buddha sebagai ideologi nasional.
Konflik pada masa Sihanouk bermula saat ia menjalin kedekatan dengan negara-negara komunis seperti Vietnam Utara dan China.
Baca juga: People Power dan Revolusi di Filipina 1986
Selain itu, Sihanouk juga menolak bantuan dan memutuskan hubungan diplomasi dengan Amerika Serikat pada tahun 1963. Kebijakan tersebut menimbulkan kekecewaan golongan oposisi di Kamboja.
Pada perkembangannya, konflik semakin meruncing ketika rezim Sihanouk melakukan korupsi dan pemborosan yang menimbulkan permasalahan ekonomi di Kamboja. Hal tersebut menimbulkan pemberontakan dari Khmer Merah di bawah pimpinan Lon Nol.
Pada tahun 1970, Lon Nol berhasil menguasai pedesaan dan melakukan kudeta terhadap rezim Sihanouk. Selanjutnya, Lon Nol mendirikan Republik Khmer dengan dukungan dari Amerika Serikat.
Pendirian Republik Khmer dengan dukungan Amerika Serikat memicu konflik baru di Kamboja. Golongan Khmer Merah revolusioner pimpinan Pol Pot melakukan upaya kudeta terhadap Lon Nol pada tahun 1975.
Disadur dari buku Sejarah Asia Tenggara (1988) karya D.G.E Hall, pasukan revolusioner dapat menguasai Pnomh Penh dan menjatuhkan kekuasaan Lon Nol pada bulan April 1975. Selanjutnya Pol Pot mendirikan negara Demokratik Kamboja yang bercorak otoriter militeristik.
Baca juga: Sejarah Krisis Yaman (1992)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.