Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggalan Manusia Praaksara

Kompas.com - 01/07/2020, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Zaman prasejarah tidak meninggalkan tulisan, tetapi meninggalkan benda-benda atau alat-alat hasil kebudayaan manusia.

Peninggalan tersebut dinamakan artefak. Artefak zaman prasejarah bisa terbuat dari batu, tanah liat dan perunggu.

Tri Worosetyaningsih dalam Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praakasara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019), peninggalan-peninggalan pada zaman praaksara dapat dibagi menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam (besi dan perunggu).

Pada zaman batu, terdapat dua kategori alat pokok yaitu batu inti dan batu serpihan. Untuk membuat batu inti caranya gumpalan batu dipangkas sampai mendapatkan ukuran dan bentuk yang diinginkan.

Sedangkan batu serpihan adalah batu yang dipukul lepas dari batu inti. Peninggalan-peninggalan kebudayaan pada masa praaksara pada dasarnya dibagi menjadi:

Baca juga: Manusia Masa Praaksara di Indonesia

Peninggalan masa berburu dan meramu tingkat awal

Peninggalan-peninggalan yang banyak ditemukan pada masa berburu dan meramu tingkat awal sebagai berikut:

Alat-alat batu inti

Batu inti adalah bahan batu yang berbidang-berbidang akibat penyerpihan. Seperti, kapak perimbas, kapak penetak, pahat gengam, kapak gengam, dan alat-alat serpih.

Alat dari tulang dan tanduk

Alat dari tulang dan tanduk digunakan untuk ujung tombak dan untuk menggali umbi dari dalam tanah. Alat ini banyak ditemukan di daerah Ngandong.

Peninggalan masa berburu dan meramu tingkat lanjut

Peninggalan-peninggalan yang banyak ditemukan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut adalah:

Kapak sumateralis

Kapak sumateralis yaitu batu kerakal yang dibelah tangan, berguna untuk membuat rumah panggung di tepi pantai.

Kapak jenis ini ditemukan di pantai timur Sumatera Utara.

Alat serpih toala

Alat serpih toala digunakan di Sulawesi Selatan dan di Nusa Tenggara. Manusia pendukungnya berciri Mongoloid.

Alat tulang sampung

Pembuatan dan penggunaan alat ini berkembang di Jawa Timur. Manusia yang menggunakan ini kemungkinan manusia yang tinggal di gua-gua, seperti Gua Lawa Sampung dekat Ponorogo.

Mata panah batu

Mata panah batu bergigi seperti yang digunakan orang Toala.

Baca juga: Zaman Masa Praaksara di Indonesia

Ilustrasi kehidupan awal manusia purbashutterstock.com Ilustrasi kehidupan awal manusia purba
Peninggalan kebudayaan masa bercocok tanam

Peninggalan-peniggalan yang daoat ditemukan pada masa bercocok tanam antara lain:

  • Kapak persegu (bellung persegi)
  • Kapak lonjong
  • Mata panah
  • Gerabah

Peninggalan kebudayaan masa perundagian (pertukangan)

Pada masa perundagian, manusia tidak hanya mengenal peralatan kerja seperti kapak dan beliung, tetapi sudahmembuat peralatan lain yang dapat melengkapi kebutuhan hidup manusia.

Baca juga: Lembah Sungai Bengawan Solo, Tempat Tinggal Manusia Purba di Pulau Jawa

Pada masa ini manusia sudah mengenal bahan perunggu dan besi. Peralatan atau hasil teknologi pada masa perundagian antara lain:

  • Jenis peralatan dari besi, seperti beliung atau cangkul, mata pisau, mata tombak, dan sabit.
  • Gerabah, dibuat dari tanah dan cara pembuatannya masih sederhana.
  • Pakaian, terbuat dari kulit kayu dan sudah mengenal kain dari tekstik yang ditenun.
  • Perhiasan
  • Nekara
  • Kapak perunggu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com