Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerabah Ouw Sempe Balanga

Kompas.com - 25/04/2020, 11:02 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Di Maluku Tengah terdapat sebuah pulau bernama Saparua.

Pulau Saparua sekaligus sebagai kecamatan dan memiliki tujuh negeri atau desa adat yang dipimpin oleh raja yang kedudukannya seperti kepala desa.

Salah satu negeri atau desa adat tersebut adalah Ouw. Ouw merupakan desa adat yang terletak paling terakhir di Saparua.

Tak hanya pemandangan pantai, Ouw juga terkenal akan kerajinan gerabah. Sehingga Ouw dikenal sebagai satu-satunya penghasil gerabah dan tembikar di Kepulauan Maluku.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, produksi gerabah Ouw dikirim ke berbagai daerah, diantaranya Pulau Seram dan Ambon.

Produksi gerabah ini juga disukai oleh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara, seperti Belanda, Inggris, dan Swiss.

Baca juga: Potensi Sumber Daya Maritim Indonesia

Warisan budaya

Masyarakat Desa Adat Ouw sangat memegang tradisi . Di mana masyarakat memiliki kerajinan membuat gerabah yang turun temurun yang sering disebut sempe balanga Ouw.

Banyak masyarakat asli Desa Adat Ouw yang menjadikan pembuatan kerajinan gerabah sebagai mata pencaharian.

Tradisi pembuatan gerabah ini merupakan hasil perkembangan peradaban yang dibawa oleh pedagang dari luar negeri zaman dulu, seperti China, India, dan Persia.

Hal ini karena Ouw sebagai salah satu pusat perdagangan cengkeh pada zaman dahulu.

Sejarah sempe dan balanga

Sempe balanga merupakan sebauh kisah perpisahan saudara Negeri Ouw di Saparua dan Negeri Zeith di Ambon.

Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Perlak dan Kerajaan Benua Raja

Perpisahan tersebut ditandai dengan sumpah Negeri Gandong atau Negeri Saudara. Warga yang meninggalkan Ouw, menitipkan sempe dan balanga, serta tanah liat dan pasir yang menjadi bahan dasar pembuatannya.

Terdapat kepercayaan, jika masyarakat di Negeri Ouw mengambil tanah untuk membuat sempe balanga dan melupakan saudaranya di Negeri Zeith, maka tanah yang ada di Negeri Zeith akan berkurang.

Sebaliknya, jika Negeri Ouw mengingat saudaranya di Negeri Zeith, maka tanah yang diambil untuk membuat sempe balanga akan terus muncul ke permukaan.

Sampai saat ini, masyarakat Ouw yang berkunjung ke Negeri Zeith akan membawa sempe balanga untuk diberikan.

Sedangkan masyarakat Zeith akan memberikan hasil damar sebagai bahan pelengkap sempe balanga.

Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya VOC

Peralatan dan bahan

Berikut beberapa peralatan dan bahan yang digunakan untuk pembuatan sempe balanga:

Bahan:

  1. Pasir
  2. Tanah liat
  3. Tanah merah
  4. Air
  5. Damar
  6. Pelepah pisang atau kayu

Alat:

  1. Parang
  2. Ember
  3. Baskom
  4. Bola pemutar
  5. Papan
  6. Kantong plastik
  7. Potongan kain
  8. Potongan kulit bambu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com