Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Desa dan Klasifikasinya

Kompas.com - 09/01/2020, 14:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian populasi Indonesia tinggal di desa. Mereka yang tinggal di desa umumnya bertani.

Ada juga yang melaut dan beternak. Tahukah kamu jenis-jenis desa yang umum di Indonesia dan dunia?

Bentuk desa

Dari pola keruangannya, desa bisa dibedakan menjadi empat. Berikut empat pola desa menurut Daldjoeni dalam Geografi Kota dan Desa (1987):

  • Desa linear
    Pola ruang desa linearNyoman Beratha Pola ruang desa linear

Bentuk desa linear biasanya memanjang mengikuti alur jalan atau alur sungai. Pola ini bisa ditemukan di desa dataran rendah. Misalnya desa dengan banyak sawah.

Dengan bergantung pada sarana transportasi, desa linear punya mobilitas yang mudah.

Baca juga: Desa: Arti, Unsur, dan Cirinya

  • Desa memanjang

Desa memanjang biasanya ditemukan di desa nelayan yang hidup di pinggir laut.

Pembangunannya mengikuti garis pantai. Setelah pantai, biasanya ada daerah kawasan industri kecil. Di belakangnya baru rumah-rumah penduduk.

  • Desa terpusat
    Pola ruang desa memusatNyoman Beratha Pola ruang desa memusat

Bentuk terpusat biasa ditemukan di wilayah pegunungan. Warga di desa ini biasanya punya garus keturunan yang sama.

  • Desa mengelilingi fasilitas tertentu

Bentuk ini ditemukan di dataran rendah. Biasanya ada satu fasilitas umum yang diandalkan.

Baca juga: Jumlah Penduduk Indonesia 2020

Misalnya mata air, danau, waduk, atau fasilitas lainnya. Permukiman penduduk dan kawasan industri dibangun mengelilingi fasilitas ini.

Klasifikasi desa

Sedangkan jika dilhat dari tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi yang dimiliki, desa bisa dibedakan menjadi tiga.

Ada desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Pola Ruang: Desa dan Kota (2018):

Desa swadaya adalah desa yang dianggap masih terbelakang. Ini karena masyarakatnya memenuhi kebutuhannya sendiri.

Baca juga: Secara Swadaya, Polisi Tambal Jalan Berlubang di Jalur Mudik

Masyarakat yang jadi bagian dari desa swadaya biasanya jarang atau bahkan tak pernah berhubungan dengan mastarakat luar.

Kemajuan dan adaptasi zaman berlangsung lambat. Desa ini biasanya terletak di lokasi terpencil dan belum memiliki sarana transportasi yang baik.

Desa ini lebih maju dibanding desa swadaya. Sebab selain mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, desa swakarya juga punya kelebihan produksi untuk dijual ke luar.

Keuntungan dari penjualan itu, digunakan untuk membeli atau memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dihasilkan desa itu.

Desa swasembada adalah desa maju. Ini dikarenakan desa swasembada mampu mengembangkan potensi desanya secara optimal.

Baca juga: Desa Ditargetkan Jadi Basis Swasembada Pangan

Masyarakatnya sudah biasa berdagang dengan masyarakat luar. Interaksi dengan dunia luar pun mendorong masyarakat desa mempelajari teknologi-teknologi baru untuk kemajuan desanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com