Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Ditemukan di Gumpalan Darah di Jantung, Otak, dan Kaki Manusia

Kompas.com - 25/05/2024, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah penelitian melaporkan bahwa mikroplastik telah ditemukan di dalam lebih dari 50 persen timbunan lemak dari arteri yang tersumbat. Ini adalah data pertama yang menarik hubungan antara mikroplastik dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Kini, sebuah studi baru dari para peneliti di Tiongkok telah menemukan mikroplastik dalam gumpalan darah yang diangkat melalui pembedahan dari arteri di jantung dan otak, serta vena dalam di kaki bagian bawah.

Mikroplastik dalam pembekuan darah

Studi ini hanya penelitian kecil, yang melibatkan 30 pasien, namun tim peneliti Tiongkok berhasil menemukan hubungan potensial antara tingkat mikroplastik dalam pembekuan darah dan tingkat keparahan penyakit.

30 pasien yang terlibat dalam penelitian ini menjalani operasi untuk menghilangkan bekuan darah setelah mengalami stroke, serangan jantung, atau trombosis vena dalam, suatu kondisi yang menyebabkan gumpalan terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki atau panggul.

Rata-rata, pasien berusia 65 tahun, memiliki riwayat kesehatan dan gaya hidup yang berbeda-beda seperti merokok, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, atau diabetes. Mereka menggunakan produk plastik setiap hari, dan terbagi antara pasien dari daerah pedesaan dan perkotaan.

Baca juga: Ada Mikroplastik di Testis Manusia, Apa Dampaknya?

Mikroplastik dengan berbagai bentuk dan ukuran dideteksi menggunakan teknik analisis kimia pada 24 dari 30 bekuan darah yang diteliti, dengan konsentrasi yang bervariasi.

Pengujian juga mengidentifikasi jenis plastik polivinil klorida (PVC) dan polietilen (PE). Hal ini tidak mengherankan karena PVC (sering digunakan dalam konstruksi) dan PE (terutama digunakan dalam botol dan tas belanja) adalah dua plastik yang paling umum diproduksi.

Studi baru ini juga mendeteksi poliamida 66 dalam gumpalan tersebut, plastik yang umum digunakan pada kain dan tekstil. Dari 15 jenis plastik yang diidentifikasi dalam penelitian ini, PE adalah plastik yang paling umum ditemukan, yaitu 54 persen dari partikel yang dianalisis

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan tingkat mikroplastik yang lebih tinggi dalam bekuan darahnya juga memiliki tingkat D-dimer yang lebih tinggi dibandingkan pasien yang tidak terdeteksi mikroplastik dalam trombi.

D-dimer adalah fragmen protein yang dilepaskan ketika bekuan darah terurai, yang biasanya tidak ada dalam plasma darah.

Baca juga: Seberapa Jauh Mikroplastik Dapat Menyusup ke Paru-paru?

Kadar D-dimer yang tinggi pada tes darah dapat mengindikasikan adanya penggumpalan darah, sehingga membuat para peneliti menduga bahwa mikroplastik mungkin berkumpul di dalam darah sehingga memperburuk pembekuan.

Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki hal itu. Pasalnya, studi ini tidak mengukur mikroplastik dalam darah pasien dan merupakan penelitian observasional, serta penelitian ini hanya menunjukkan kemungkinan kaitannya, bukan penyebabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com