Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Lebah Bisa Bertahan Hidup di Bawah Air Selama Seminggu

Kompas.com - 22/04/2024, 13:31 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian secara tidak sengaja mengungkapkan fakta menarik dari lebah.

Penelitian itu menunjukkan bahwa ratu lebah ternyata dapat bertahan hidup di bawah air selama berhari-hari.

Baca juga: Proses Seleksi Jadi Ratu Lebah Sungguh Brutal, Seperti Apa?

Hal tersebut terjadi ketika peneliti Sabrina Rondeau tengah mempelajari residu pestisida di dalam tanah dan bagaiman pengaruhnya terhadap ratu lebah yang bersembunyi di bawah tanah.

Namun ketika air masuk ke saluran bawah tanah, Rondeau menemukan bahwa ratu lebah bisa bertahan hidup. Dan hal itu menginspirasinya memulai eksperimen untuk menyelidiki kemampuan lebah.

Mengutip IFL Science, Kamis (18/4/2024) biasanya pada akhir musim panas, ratu yang belum kawin menghabiskan 6-9 bulan di liang tanah dalam proses yang disebut diapause.

Hanya ratu yang bertahan hidup di bulan-bulan musim dingin itu, sementara anggota koloni lainnya mati.

Namun, diapause di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama memiliki tantangan, termasuk masalah parasit, jamur, dan potensi banjir.

Nah, dalam percobaan baru 143 ratu lebah timur (Bombus impatiens) yang sedang berhibernasi ditempatkan dalam tabung berisi tanah, tanpa air , atau mengambang di air.

Periode di dalam tabung adalah 8 jam, 24 jam, atau 7 hari. Setelah itu, lebah dipindahkan ke tabung baru yang berisi tanah dan disimpan dalam kondisi dingin selama delapan minggu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81 persen lebah yang terendam sepenuhnya tidak hanya bertahan hidup selama tujuh hari penuh, tetapi masih hidup setelah delapan minggu dalam kondisi dingin.

Baca juga: Bak “Game of Thrones”, Begini Intrik dalam Istana Ratu Lebah

Tim peneliti berpendapat kemampuan bertahan hidup yang tidak biasa ini mungkin disebabkan oleh spesies lebah itu sendiri.

Lebah timur pada umumnya sangat tangguh dan belum mengalami penurunan populasi sebesar spesies lebah lainnya.

“Jadi kami juga bertanya-tanya apakah ketahanan terhadap banjir ini bisa menjadi alasan mengapa populasi mereka bisa bertahan dengan baik," ungkap Rondeau.

Tim pun berpendapat penemuan ini sebagai kabar baik dan berarti bahwa spesies lebah timur memiliki peluang untuk bertahan hidup akibat banjir yang terkait perubahan iklim di masa depan.

Studi dipublikasikan di jurnal Biology Letters.

Baca juga: Mengapa Lebah Makin Sedikit Memproduksi Madu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com