Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gading Ungkap Rute Perjalanan Mammoth Sebelum Mati

Kompas.com - 22/01/2024, 09:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti berhasil menemukan rute perjalanan mammoth yang mengembara di Amerika Utara lebih dari 14.000 tahun yang lalu melalui gadingnya.

Menurut peneliti mammoth tersebut berasal dari Yukon bagian barat.

Baca juga: Seperti Apa Fakta Baru Mammoth Berbulu?

Hewan ini lantas melakukan perjalanan ratusan kilometer melalui barat laut Kanada sebelum tiba di sebuah pemukiman manusia purba yang saat ini merupakan wilayah Alaska.

Di tempat itu lah, perjalanan mammoth berakhir. Tampaknya dia dibantai oleh sekelompok pemburu-pengumpul yang kelaparan.

Kisah perjalanan epik mammoth ini didapatkan setelah tim peneliti internasional dari McMaster University, University of Alaska Fairbanks, dan University of Ottawa mempelajari gading mammoth menggunakan DNA purba dan analisis isotop.

Analisis mammoth

Mengutip IFL Science, Kamis (18/1/2024) gading lengkap ini milik seekor mammoth berbulu yang diberi nama “Élmayuujey’eh”. Makhluk itu digali bersama sisa-sisa bayi dan remaja mammoth di Swan Point, sebuah situs arkeologi di Alaska.

Analisis isotop kemudian mampu memberikan wawasan yang tepat mengenai kehidupan hewan seperti pola makan, asal geografis, dan pola migrasi.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan melihat konsentrasi isotop stabil tertentu di dalam jaringan hwan yang diambil dari lingkungan sekitarnya.

Analisis terhadap gading juga menunjukkan bahwa mammoth merupakan seekor betina dewasa yang berusia 20 tahun ketika mati sekitar 14.000 tahun yang lalu.

Ini adalah masa kritis ketika mammoth berbulu terakhir yang tersisa hidup berdampingan dengan manusia pertama yang menghuni wilayah Alaska, setidaknya selama 1000 tahun.

Baca juga: Fosil Tulang Mammoth di New Mexico Ungkap Pembantaian yang Dilakukan Manusia

Mammoth diketahui menghabiskan sebagian besar hidupnya di daerah yang relatif kecil di Yukon.

Namun seiring bertambahnya usia, dia bermigrasi sejauh 1000 kilometer hanya dalam tiga tahun sebelum menetap di tengah-tengah Alaska.

Secara keseluruhan, informasi ini secara kuat menunjukkan bahwa mammoth dibunuh oleh manusia pemburu-pengumpul.

"Mammoth adalah seekor dewasa muda di puncak kehidupannya. Isotopnya menunjukkan dia tidak kekurangan gizi namun dia mati dan gadingnya ditemukan di Swan Point yang merupakan kamp berburu," terang Mattew Wooller, peneliti dan direktur Alaska Stable Isotope Facility.

Peneliti berpendapat pula bahwa masuk akal juga jika dua mammoth muda yang ditemukan di dekat Élmayuujey’eh adalah anak-anaknya.

Dipercaya bahwa mammoth berperilaku seperti gajah modern, di mana betina dan anak-anaknya hidup dalam kelompok yang erat dan jantan dewasa bepergian sendirian.

"Analisis pergerakan mammoth ini benar-benar dapat membantu pembahaman kita tentang bagaimana manusia dan mammoth hidup di wilayah Alaska," tambah Tyler Murchie, peneliti dari Departemen Antropologi Universitas McMaster.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Baca juga: Gigi Mammoth Ditemukan di Lokasi Konstruksi Bangunan di Iowa, Ini Penampakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com