Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hidung dan Telinga Membesar Seiring Bertambahnya Usia?

Kompas.com - 28/12/2023, 15:59 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat melihat foto-foto lama kakek dan nenek, pernahkah Anda menyadari betapa drastisnya perubahan fitur wajah mereka selama bertahun-tahun?

Hal ini bukan hanya karena kerutan di wajah mereka, namun juga karena hidung dan telinga yang tampak semakin besar seiring seiring bertambahnya usia.

Lantas, mengapa telinga dan hidung tampak membesar seiring bertambahnya usia?

Penyebab hidung dan telinga membesar

Wajah manusia memang bertambah besar sepanjang masa hidup, namun hal ini bukan disebabkan oleh pertumbuhan jaringannya, seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak.

Menurut Dr. Alan Matarasso, profesor bedah klinis di Zucker School of Medicine di Hempstead, New York, telinga dan hidung sepenuhnya berkembang pada usia 20-an.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia

Struktur dasar telinga dan hidung terbuat dari tulang rawan, yaitu jaringan ikat yang kuat namun fleksibel yang juga melindungi tulang dan persendian.

Tulang rawan terdiri dari sel-sel khusus yang disebut kondrosit, yang tersuspensi dalam matriks lengket dan distabilkan oleh jaringan protein struktural yang disebut kolagen dan elastin.

Seiring bertambahnya usia, tubuh kita menjadi kurang efisien dalam memproduksi serat kolagen dan elastin baru, yang menyebabkan melemahnya dan melonggarnya seluruh struktur tulang rawan.

Apalagi usia memengaruhi struktur jaringan yang mengelilingi tulang rawan. Misalnya, jaringan wajah yang tadinya kencang mulai mengendur seiring bertambahnya usia, dan ditambah dengan efek gravitasi, hal ini menyebabkan daun telinga kendur dan ujung hidung terkulai.

Hal ini dapat berkontribusi pada persepsi peningkatan ukuran hidung dan telinga.

Selain itu, kulit di hidung bisa menjadi lebih berat karena aktivitas kelenjar sebum yang lebih tinggi, dan tambahan berat pada kulit ini dapat menarik hidung lebih jauh ke depan.

Baca juga: 4 Penyebab Pruritus pada Lansia yang Tak Boleh Diabaikan

Perancah tulang rawan pada telinga dan hidung juga bisa menjadi lebih longgar jika tulang yang menopangnya kehilangan kepadatannya.

Hal ini mungkin disebabkan oleh osteoporosis atau osteopenia, dan risiko kedua penyakit degeneratif tulang ini meningkat seiring bertambahnya usia.

Penurunan tonus otot di dalam dan sekitar telinga dan hidung yang menopang struktur tulang rawan juga berubah seiring bertambahnya usia.

Namun, seberapa besar perubahan ukuran hidung dan telinga seseorang selama bertahun-tahun bergantung pada sejumlah faktor genetik dan lingkungan.

Menurut ulasan tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Genetics, fitur wajah umumnya merupakan sifat yang sangat diwariskan, dan bentuk hidung, khususnya, tampaknya terkait dengan susunan genetik seseorang.

Selain itu, perubahan hidung terkait usia tampaknya jauh lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita, namun alasannya masih tidak jelas.

Terkait faktor lingkungan, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa paparan polusi dan sinar matahari dapat mempercepat proses penuaan pada tulang rawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com