Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2023, 11:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comGaris ley seringkali dianggap sebagai jalur misterius tak kasat mata yang menghubungkan monumen kuno di seluruh dunia.

Monumen kuno seperti Stonehenge, Piramida Giza, dan Machu Picchu.

Baca juga: Garis Wallace di Indonesia, Apa Itu dan Apa Alasan Terbentuknya?

Meskipun tidak terlihat oleh mata manusia, garis ley telah menarik perhatian banyak orang yang percaya bahwa ada suatu pola energi yang mengalir di sepanjang garis-garis ini.

Namun, apa sebenarnya garis ley dan apakah benar adanya?

Arkeologi meragukan argumen Alfred Watkins

Dilansir dari IFL Science, Jumat (15/12/2023), Alfred Watkins mengusulkan teori bahwa garis ley adalah jalur perdagangan kuno tetapi arkeolog menemui banyak kelemahan dalam argumennya.

Watkins menyatakan bahwa gundukan kuburan, salib batu, gereja, sumur suci, batu berdiri, bukit suar, dan landmark lainnya sengaja ditempatkan di jalur lurus untuk memudahkan pedagang Zaman Batu berpindah antar pemukiman.

Namun, komunitas arkeologi meragukan argumennya.

Teori dari Watkins mengakibatkan ketidakakuratan karena mengabaikan hambatan seperti bukit, hutan, dan sungai yang membuat sulit mengikuti jalur lurus antar landmark.

Selain itu, banyaknya monumen di Inggris membuat sulit menghindari penempatan monumen yang tidak disengaja sehingga meragukan pola distribusi yang diakui oleh Watkins.

Meskipun ditolak oleh ilmiah, konsep garis ley mendapatkan popularitas pada tahun 1960an terutama terkait dengan penampakan UFO yang dilaporkan di atas garis ley.

Baca juga: Garis Khayal Bumi: Jenis dan Fungsinya

Dilansir dari Howstuffwork, Jumat (15/12/2023), beberapa orang sangat yakin bahwa garis ley memiliki kaitan dengan pendaratan UFO di pusaran garis ley.

Beberapa pengikut teori ini meyakini bahwa garis ley adalah 'arteri spiritual' dan melalui kesadaran psikis energi ini dapat dirasakan di situs kuno.

Dr. Robert Wallis memperkenalkan konsep energi Bumi, menyatakan bahwa masyarakat kuno lebih terhubung dengan energi Bumi membangun monumen mereka di atas jalur energi.

Konsep ini menyebabkan munculnya komunitas 'pemburu ley' di Inggris yang menggunakan tongkat dowsing untuk mendeteksi energi Bumi di sekitar situs-situs Neolitikum.

Penelitian garis ley hasilnya nihil

The Dragon Project dimulai pada 1977 dengan harapan menemukan bukti eksistensi energi Bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com