Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Domestik Buru 2.000 Spesies untuk Menu Makanannya

Kompas.com - 19/12/2023, 15:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Kucing sering disebut sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan.

Namun, jangan lupakan juga bahwa di balik tingkah laku lucunya itu, hewan berbulu ini juga merupakan predator handal.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Menggoyangkan Pantat Sebelum Menerkam Mangsa?

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kucing domestik memakan lebih dari 2.000 spesies di seluruh dunia, termasuk ratusan yang menjadi perhatian konservasi.

Ini merupakan penelitian pertama yang mengukur pola makan kucing dalam skala global.

Spesies invasif

Dikutip dari Guardian, Rabu (13/12/2023), sejak domestikasi 9.000 tahun lalu, kucing rumahan telah menyebar ke seluruh benua kecuali Antartika.

Dalam makalah yang dipublikasikan di Nature Communications, peneliti menggambarkan mereka sebagai salah satu spesies invasif yang paling bermasalah di dunia.

"Studi kami menyoroti salah satu kebiasaan predator invasif yang paling suskses dan tersebar luas di dunia," tulis peneliti dalam makalahnya.

Kembali ke soal makanan kucing itu tadi, jadi apa saja yang diburu oleh teman berbulu kita ini?

Burung, mamalia, serangga, dan reptil semuanya ada dalam menu mereka.

Secara total, kucing memakan 981 spesies burung, 463 reptil, dan 431 mamalia, 119 spesies serangga, dan juga 57 amfibi dan 33 spesies yang termasuk dalam kelompok lain.

Namun, peneliti juga menemukan hal yang menarik, 17 persen dari total spesies yang dimangsa kucing merupakan spesies yang menjadi perhatian konservasi.

Baca juga: Mengapa Kucing Memiliki Kantong di Perutnya?

Kucing diketahui memakan spesies yang menjadi perhatian konservasi tiga kali lebih banyak. Mereka diketahui memakan spesies yang kini punah di alam liar, misalnya burung puyuh Selandia Baru.

Dampaknya terhadap satwa liar telah memicu perdebatan sengit di Selandia Baru, di mana salah satu politisi berkampanye untuk memberantas mereka sepenuhnya.

Sementara di Australia, kucing diperkirakan membunuh lebih dari 300 juta hewan setiap tahunnya, sehingga kelompok konservasi menyerukan supaya kucing dipelihara di dalam rumah.

Dampak bagi satwa liar

Perburuan kucing ini dapat menyebabkan masalah khusus bagi populasi burung yang rentan dan terbatas, khususnya burung yang bersarang di tempat rendah atau di atas tanah.

Hal tersebut juga dapat menjadi masalah bagi burung yang berevolusi di pulau-pulau yang tidak memiliki predator darat secara alami.

Baca juga: Dari Mana Kucing Maine Coon Berasal?

"Memasang lonceng pada kalung yang bisa dilepas dengan cepat dan membiarkan kucing di dalam rumah semalaman adalah cara sederhana untuk mengurangi jumlah burung liar dan satwa liar lain yang mereka tangkap," ungkap juru bicara dari Royal Society for the Protection of Birds (RSPB).

Lebih lanjut, Mike Toms dari British Trust for Ornithology yang tidak terlibat dalam studi mengatakan bahwa penelitian memberikan wawasan mengenai dampak kucing liar terhadap satwa liar.

"Studi menyoroti bidang yang menjadi perhatian khusus seperti dampak kucing terhadap populasi pulau yang dapat membantu tindakan konservasi yang tepat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com