Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Kompas.com - 10/12/2023, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Para peneliti menduga bahwa manusia pada masa Pleistosen Tengah hanya berburu dan memakan mamalia besar, namun penelitian baru-baru ini mengungkapkan menu makanan mereka yang tidak terduga, yakni berang-berang.

Saat memeriksa tulang 94 ekor berang-berang dari 400.000 tahun yang lalu, yang digali dari situs Bilzingsleben di Jerman, tim arkeolog menemukan sesuatu yang mereka gambarkan dalam makalah sebagai “eksploitasi berang- berang secara sistematis” oleh manusia.

Di bawah kaca pembesar dan mikroskop digital, tulang berang-berang menunjukkan tanda-tanda bekas sayatan peralatan batu. Ini merupakan suatu penemuan yang tidak biasa.

Menurut Sabine Gaudzinski-Windheuser, salah satu peneliti studi tersebut, sampai saat ini, bekas luka pada tulang berang-berang Paleolitik sangat jarang teridentifikasi dan hanya pada tulang yang terisolasi.

Baca juga: Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Distribusi bekas luka menunjukkan bahwa manusia mungkin menargetkan berang-berang untuk diambil kulit dan dagingnya.

Adapun alasan mengapa mereka memakannya, mungkin ada hubungannya dengan kandungan lemak dalam daging hewan pengerat ini.

Lemak merupakan sumber makanan yang cukup penting pada masa Pleistosen, dan sisa-sisa berang-berang sebagian besar adalah berang-berang dewasa muda yang sudah kaya akan lemak, namun belum berpengalaman dalam menghadapi ancaman sehingga menjadikan mereka target ideal bagi para pemburu.

Temuan penelitian ini bertentangan dengan asumsi sebelumnya bahwa manusia memiliki pola makan yang relatif sempit hingga masa Pleistosen.

Gaudzinski-Windheuser mengatakan, sampai saat ini, secara umum, orang-orang di Eropa diperkirakan hanya memakan hewan buruan besar hingga sekitar 50.000 tahun yang lalu, dan hal ini merupakan perbedaan penting dalam strategi pola makan manusia modern yang lebih fleksibel.

Baca juga: Kapan Manusia Mulai Berbicara?

Gaudzinski-Windheuser juga memiliki penjelasan mengapa manusia purba tampak seolah-olah berburu terutama hewan yang lebih besar, seperti banteng dan badak.

Ia mengatakan, sisa-sisa mamalia besar dari periode ini umumnya jauh lebih terawetkan dibandingkan mamalia kecil, belum lagi sisa-sisa tumbuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com