Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tahun Lalu Manusia Kuno Sudah Pakai "Sunscreen"

Kompas.com - 01/12/2023, 08:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sunscreen atau tabir surya adalah kosmetik yang umum dijumpai pada masa kini.

Penggunaan sunscreen atau kosmetik sejenis dianggap sangat penting dan mendasar karena berfungsi untuk mencegah bahaya paparan sinar matahari terhadap kulit.

Baca juga: 3 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock

Manfaat tabir surya di antaranya adalah menghindari kulit dari bahaya terbakar bahkan mengurai risiko kanker kulit.

Saat ini, semakin banyak macam inovasi pada formula tabir surya yang muncul.

Namun, apa yang digunakan orang pada masa lampau sebagai tabir surya?

Dilansir dari laman Ocean Smithsonian, tabir surya sejatinya adalah warisan leluhur umat manusia dari zaman kuno. Ada banyak metode yang digunakan orang-orang zaman dulu dengan fungsi sebagai tabir surya.

Campuran dedak padi, melati, lupin

Sejarah pertama tabir surya yang digunakan manusia tercatat sejak peradaban mesir kuno pada 3100 sampai 300 tahun sebelum masehi.

Ada berbagai bahan alam yang digunakan sebagai kosmetik tabir surya. Di antaranya adalah campuran dedak padi, melati, dan lupin.

Campuran ini terbukti menghalangi efek tanning atau pembakaran sinar matahari pada kulit dan mempertahankan kecerahan kulit.

Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa dedak padi dapat menyerap sinar UV, sedangkan melati membantu perbaikan DNA, dan lupin dapat mencerahkan kulit.

Baca juga: Mengapa Sunscreen Harus Dipakai Setiap Hari?

Minyak zaitun

Lalu, sekitar era 800 sampai 500 tahun sebelum masehi, orang-orang kuno Yunani menggunakan minyak zaitun sebagai tabir surya dan kosmetik perawatan ketika kulit sudah terkena paparan matahari.

Pengujian di era modern membuktikan bahwa minyak zaitun memiliki kemampuan proteksi cahaya matahari dengan angka faktor (SPF) sebesar 8.

Mineral seng oksida

Pada era 500 tahun sebelum masehi, perempuan-perempuan di India menggunakan mineral seng oksida pada perawatan luka terbuka.

Mineral seng oksida berfungsi sebagai tabir surya untuk melindungi luka dari rasa terbakar akibat paparan sinar matahari.

Bedak berbasis merkuri

Sementara itu, dikutip dari Baylor University Medical Center Proceedings tahun 2022, pada era 700 tahun setelah masehi, bedak berbasis merkuri dan timbal digunakan oleh para perempuan Jepang untuk mendapatkan kulit wajah putih dan terlindungi dari sinar matahari.

Baca juga: Apa Itu Sunscreen yang Bisa Melindungi Kulit dari Sinar UV?

Kain dan tabir surya buatan pertama dari kina

Setelah melewati era tahun 1000 masehi ke atas, orang-orang di berbagai belahan dunia mengembangkan tabir surya lainnya.

Beberapa masyarakat eropa dan timur tengah masih menggunakan kain dengan warna gelap untuk melindungi kulit dari paparan matahari.

Barulah pada tahun 1891, dibuat tabir surya pertama yang sengaja diformulasikan. Tabir surya ini terbuat dari kina yang dibentuk menjadi salep. Pembuatannya diinisiasi oleh seorang ilmuwan dari Jerman bernama Dr. Hammer of Stuttgart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com