Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Gunakan Hidrogen Hijau sebagai Sumber Energi Bersih

Kompas.com - 27/11/2023, 12:34 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber ESDM,PLN

KOMPAS.com - Green Hydrogen Plant (GHP) atau pembangkit hidrogen hijau merupakan unit pembangkit yang bisa menghasilkan gas hidrogen dari pemecahan air.

Pembangkit ini menjadi salah satu terobosan dalam sektor energi baru terbarukan karena energi dari hidrogen bisa diperbarui terus menerus dari air tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Apa Saja Sumber Energi Terbarukan yang Ada di Indonesia?

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) dalam rilis pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Senin (20/11/2023), menyebutkan bahwa GHP adalah awal upaya PLN untuk memberikan sumber energi bersih dan mengupayakan transisi energi dengan baik.

Saat ini, di Indonesia sudah ada 21 GHP yang siap beroperasi. 21 GHP ini diresmikan oleh Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) pada hari yang sama di lokasi pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta.

Hidrogen yang dihasilkan di 21 GHP bisa mencapai 199 ton per tahun. Total hidrogen ini bersumber dari pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di GHP dengan kapasitas sebesar 4,644 kWp atau senilai dengan 6,780 MWh/tahun.

Manfaat hidrogen hijau sebagai sumber energi

Dilansir dari laman resmi PT PLN (Persero), Senin (20/11/2023), Darmawan juga menjelaskan peran GHP dalam transisi energi pada sektor transportasi.

“Lewat GHP ini, kami membangun bagaimana transisi sektor transportasi ke low carbon transport ini berjalan dengan baik. Tentu saja kalau kita berbicara transportasi, terdapat dua mazhab," kata Darmawan.

"Satu mengenai mobil listrik yang berbasis pada baterai. Kendaraan listrik sudah kita bangun ekosistemnya. Kemudian ada mahzab lain yaitu berbasis pada hidrogen. Ini perlu ada rantai pasok yang khusus, ini perlu ada green hydrogen,” sambungnya.

Jumlah GHP di bulan ini terhitung meningkat signifikan daripada bulan lalu ketika GHP pertama di Indonesia di resmikan. GHP pertama diresmikan pada 9 Oktober 2023 di Muara Karang.

Baca juga: Potensi Sumber Energi Terbarukan di Indonesia

“Kalau dulu ekses produksi green hydrogen hanya bisa 140-an mobil listrik fuel cell, sekarang kita mampu mensuplai 424 mobil dan kalau dulu kita masih hanya mengurangi 1.900 ton emisi, sekarang kita mampu mengurangi 3.720 ton emisi CO2 per tahun,” kata Darmawan dikutip dari laman Kementerian ESDM, Senin (20/11/2023).

Tidak hanya sebagai energi untuk kendaraan, hidrogen bisa juga digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mendinginkan mesin pembangkit listrik, industri bahan kimia, pupuk, dan cofiring pembangkit.

Lokasi 21 GHP

Seperti disiarkan oleh Humas PLN pada laman resminya, Rabu (11/10/2023), 8 ton dari total 51 ton hidrogen per tahun yang dihasilkan GHP pertama di Muara Karang digunakan sebagai bahan pendingin generator listrik.

Adapun 21 GHP yang baru diresmikan terdapat di

  1. PLTU Pangkalan Susu,
  2. PLTU Suralaya 1-7,
  3. PLTGU Muara Karang,
  4. PLTU Suralaya 8,
  5. PLTU Adipala,
  6. PLTU Labuhan,
  7. PLTGU Cilegon,
  8. PLTU Lontar,
  9. PLTU Pelabuhan Ratu,
  10. PLTGU Tanjung Priok,
  11. PLTGU Muara Tawar,
  12. PLTU Indramayu,
  13. PLTU Tanjung Jati B,
  14. PLTGU Tambak Lorok,
  15. PLTU Rembang,
  16. PLTGU Gresik,
  17. PLTG Pemaron,
  18. PLTU Pacitan,
  19. PLTU Paiton,
  20. PLTU Tanjung Awar-awar, dan
  21. PLTU Grati.

Baca juga: Penelitian Ungkap Manfaat Bulu Ayam untuk Ciptakan Bahan Bakar Hidrogen Ramah Lingkungan

Agenda PLN terhadap hidrogen hijau

Dalam peresmian 21 GHP ini, Darmawan juga menjelaskan bahwa PLN berencana untuk menyiapkan Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen dan generator bahan bakar berbasis hidrogen hijau.

Infrastruktur ini adalah wujud nyata kolaborasi PLN dan Pemerintah (Kementerian ESDM) berupa inovasi dalam menjawab transisi energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com