Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percobaan Selama 4 Tahun Tunjukkan Tanaman Bisa Tumbuh di Bulan

Kompas.com - 20/11/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Menurut studi baru, tanaman mampu bertahan hidup dalam gravitasi rendah seperti di Bulan, bahkan mungkin tanaman lebih menyukainya.

Chang'e 4, yang mendarat di Bulan pada Januari 2019, membawa muatan yang dapat menentukan masa depan eksplorasi ruang angkasa, yakni benih dari empat spesies tanaman yang hendak ditanam di permukaan bulan.

Proses menanamnya memakan waktu lebih dari empat tahun, namun hasil penting dari eksperimen tersebut kini telah dirilis dan menunjukkan bahwa menanam makanan mungkin bukan salah satu kendala untuk membangun koloni di bulan.

Penting untuk dicatat bahwa Chang'e 4 tidak mencoba menanam benih di tanah bulan. Eksperimen lain menunjukkan hal itu mungkin terjadi, meski sulit dilakukan.

Sebaliknya, pengujiannya hanya untuk mengetahui apakah gravitasi bulan yang rendah dan radiasi yang tinggi akan menimbulkan masalah bagi tanaman.

Baca juga: Berapa Umur Bulan Menurut Studi Baru?

Menariknya, gravitasi rendah justru dapat membantu mengimbangi beberapa kesulitan lain yang harus dihadapi di luar jangkauan Bumi.

Hasil pertama yang membandingkan tanaman di permukaan bulan dengan yang ada di Bumi dirilis oleh tim dari Universitas Chongqing pada bulan Juni 2023.

Saat Chang'e 4 melakukan tugasnya di bulan, peneliti menempatkan benih yang cocok di fasilitas dengan tanah identik yang dijaga pada suhu, kelembapan, dan tekanan udara yang sama.

Menurut peneliti, mereka mencatat bahwa gravitasi bulan sebesar 1/6 g mempercepat perkecambahan benih.

Hanya satu benih kapas, dan tidak satu pun tanaman lainnya, yang bertunas di bulan. Sementara itu, di Bumi, beberapa tanaman kanola bertunas, bersama dengan biji kapas.

Baca juga: Persiapan Misi Bulan, Ahli Mulai Merancang Pembangunan Jalan di Bulan

Ancaman terbesar yang dihadapi bibit di bulan adalah malam panjang, yang dimulai sembilan hari di Bumi setelah mendarat.

Suhu di dalam kompartemen bulan turun hingga -52°C sehingga percobaan di Bumi juga didinginkan agar sesuai. Kehangatan tidak kembali selama sekitar 18 hari di Bumi.

Yang mengherankan, bibit bulan itu masih hijau dan tegak ketika cahaya kembali menyala. Namun, tanaman yang ditanam di Bumi itu mati dan berwarna hitam-kuning.

Bibit di bulan kemudian mampu bertahan pada hari kedua meskipun pertumbuhannya terhenti, yang oleh para peneliti dikaitkan dengan kompartemen yang kehabisan oksigen.

Para peneliti menduga gravitasi rendah memicu resistensi terhadap pembekuan yang dikembangkan beberapa tanaman di kutub, namun hal ini telah lama dideregulasi untuk tanaman di iklim hangat seperti kapas.

Baca juga: Ada Apa di Dalam Bulan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com