Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Punya Lebih dari 200 Ekspresi untuk Berkomunikasi

Kompas.com - 01/11/2023, 11:11 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan kucing ternyata memiliki ratusan ekspresi untuk berkomunikasi.

Hal ini terungkap setelah peneliti melakukan studi di sebuah kafe kucing di Los Angeles.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Tidur di Pangkuan Pemiliknya?

Selama setahun, para peneliti mencatat total 276 ekspresi wajah berbeda yang digunakan di antara 50 kucing di kafe tersebut.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Behaviour Processes ini mengungkapkan ekspresi kucing yang beragam mulai dari lucu, agresif, hingga wajah bermain.

Studi ini menjadi hal yang menarik karena merupakan salah satu penelitian pertama yang mendalami cara kucing berkomunikasi selain mendengkur dan mengeong.

Studi mengenai ekspresi kucing

Mengutip Live Science, Selasa (31/10/2023) ekspresi wajah pada anjing, simpanse, dan manusia telah dipelajari dengan baik, mengungkapkan bahwa manusia memiliki 44 ekspresi wajah, anjing memiliki 27 ekspresi, dan simpanse memiliki 357 ekspresi wajah.

Namun penelitian tentang ekspresi kucing masih sangat sedikit.

“Literaturnya sangat sedikit, dan banyak penelitian hanya berfokus pada hubungan antara kucing dan manusia selama 10.000 tahun domestikasi,” kata Brittany Florkiewicz, asisten profesor psikologi di Lyon College di Arkansas

Dalam studi ini, peneliti mendokumentasikan interaksi spontan antar kucing dan merekam ekspresi wajah mereka.

Menurut penelitian, setiap ekspresi individu menggabungkan sekitar empat dari 26 gerakan wajah unik, termasuk bibir terbuka, pupil melebar atau menyempit, berkedip, sudut mulut melengkung, menjilat hidung, dan posisi telinga yang berbeda.

Baca juga: Dari Mana Asal Suara Dengkuran Kucing? Studi Baru Ungkap

Dalam satu interaksi, peneliti memperhatikan bahwa sepasang kucing dengan cepat berubah dari main-main menjadi konfrontatif, salah satunya tiba-tiba berjongkok dan mendesis pada kucing lainnya sebelum melarikan diri.

“Sungguh mengejutkan melihat mereka bermain-main, dan kemudian segalanya meningkat menjadi pertemuan yang agresif,” kata Florkiewicz.

Namun dari situ peneliti bisa melihat perubahan pada ekspresi wajah mereka.

Mula-mula mata seekor kucing lebih rileks dan telinga serta kumisnya didorong ke depan, sebuah gerakan untuk mendekat ke kucing lainnya. Namun kemudian keadaan menjadi buruk, dan ia menggerakkan telinganya dan kumisnya ke belakang.

Kebanyakan ekspresi kucing ramah

Setelah meninjau rekaman, peneliti menyimpulkan bahwa lebih banyak ekspresi kucing yang ramah (45 persen) dibandingkan agresif (37 persen).

Sedangkan 18 persen lainnya bersikap ambigu atau termasuk dalam kedua kategori tersebut.

Peneliti juga menemukan ekspresi yang disebut 'wajah bermain biasa' banyak dijumpai. Ekspresi itu ditunjukkan dengan sudut mulut ditarik ke belakang dan rahang diturunkan, serupa pada sejumlah spesies, termasuk manusia, anjing, dan monyet.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui secara pasti apa yang “dikatakan” kucing satu sama lain.

Namun para peneliti tetap berharap bahwa penelitian ini akan membantu menjelaskan berbagai ekspresi yang ditampilkan oleh spesies yang sering disebut hewan penyendiri.

Baca juga: Ilmuwan Akhirnya Ungkap Penyebab Kucing Sangat Suka Tuna

“Kami berharap tempat penampungan hewan dan masyarakat yang manusiawi dapat menggunakan penelitian kami untuk membantu menilai kucing-kucing yang mereka rawat dengan lebih baik,” kata Florkiewicz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com