Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2023, 16:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Gas kentut bisa tidak berbau, tetapi juga bisa mengeluarkan aroma yang sangat tidak sedap.

Salah satu faktor yang dipercaya dapat memengaruhi bau gas kentut adalah makanan yang kita konsumsi.

Benarkah demikian? Jika iya, makanan apa yang menyebabkan kentut paling bau?

Senyawa makanan dan kentut

Menurut Dr. Ali Rezaie, ahli gastroenterologi di Cedars Sinai, Los Angeles, kentut yang berbau bisa disebabkan oleh karbohidrat, terutama yang tidak larut yang berhasil melewati lambung dan saluran usus bagian atas tanpa diserap.

Bakteri yang menghuni usus besar berkembang biak dengan mengonsumsi gula dari karbohidrat yang tidak terserap itu, yang disebut oleh Rezaie seperti bahan bakar beroktan tinggi bagi bakteri.

Baca juga: Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Meskipun karbohidrat, seperti serat dan pati, tidak diserap lebih banyak di usus karena tubuh kekurangan enzim untuk memecahnya, bakteri, seperti yang ada di filum Firmicutes di usus besar, dapat mencernanya dengan mudah.

Saat memakan karbohidrat ini, bakteri tersebut menghasilkan gas yang bisa berubah menjadi kentut.

Namun, tidak semua gas yang dihasilkan bakteri dari makanan menjadi kentut yang berbau tidak sedap.

Rezaie mengatakan, manusia dapat menghasilkan sekitar 500 hingga 1.500 ml kentut setiap hari, apa pun pola makannya, dan lebih dari 99% gas tersebut tidak berbau.

Banyak faktor yang memengaruhi kentut

Dr. Eric Goldstein, ahli gastroenterologi di Mount Sinai Medical Center di New York City, menekankan, banyak faktor yang memengaruhi volume dan bau kentut.

Baca juga: Apa Penyebab Kentut dari Vagina?

Meskipun senyawa umum dalam makanan dan kentut memiliki kaitan, beberapa orang memiliki kepekaan terhadap makanan berdasarkan mikrobioma usus mereka.

Rezaie juga menjelaskan, produksi gas bakteri di usus tidak hanya bergantung pada apa yang dimakan karena bakteri penghasil gas di usus memberikan gas lain.

Faktor-faktor lain, seperti motilitas usus, perubahan komposisi bakteri, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati usus, juga memengaruhi bau kentut.

Terlebih lagi, kentut juga terdiri dari udara yang tertelan dan gas yang menyebar dari aliran darah, yang juga tidak berbau. Faktor-faktor ini membuat kentut lebih mungkin bersuara kencang dibandingkan berbau tidak sedap.

Gangguan dan intoleransi juga dapat memengaruhi cara bakteri menghasilkan gas. Misalnya, pada orang yang tidak toleran terhadap laktosa, karbohidrat laktosa akan berpindah ke bakteri di usus besar, yang dapat menyebabkan kentut berbau.

Baca juga: Apakah Efek Menahan Kentut?

Dalam hal ini, Goldstein menggarisbawahi bahwa "tidak ada satu faktor yang berlaku untuk semua" karena banyak sekali faktor dalam tubuh setiap orang yang memengaruhi gas kentut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com