Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kentut mungkin memang bukan topik umum yang bakal jadi obrolan terbuka meski itu merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang normal dan sehat.

Orang buang gas atau kentut antara delapan hingga 14 kali sehari. Beberapa orang juga bisa kentut lebih banyak dari itu, hingga 25 kali sehari. Tapi itu masih normal.

Akan tetapi, mengapa sih manusia kentut?

Dikutip dari Verywell Health, kentut terjadi saat seseorang mengeluarkan gas melalui anus.

Gas ini telah menumpuk di saluran gastrointestinal (GI) tubuh dan harus dikeluarkan. Gas biasanya masuk ke saluran GI saat seseorang menelan udara saat makan, mengunyah permen karet, minum melalui sedotan, atau merokok.

Baca juga: Apa Penyebab Kentut Saat Tidur?

Pada saat gas terdorong keluar atau dikeluarkan oleh anus, itu disebut kentut.

Sementara gas juga merupakan produk sampingan saat bakteri usus memecah makanan, terutama karbohidrat yang tak tercerna. Ini disebut gas endogen.

Ditulis dalam Medical News Today, gas endogen sebagian besar terdiri dari hidrogen dan metana.

Gas juga dapat mengandung sejumlah kecil gas lain seperti hidrogen sulfida yang membuat kentut berbau tak sedap.

Karbohidrat yang tak tercerna adalah penyebab umum terbentuknya gas, yang kemudian keluar sebagai kentut.

Baca juga: Apakah Sering Menahan Kentut Berbahaya untuk Kesehatan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com