Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pil memiliki rasa yang tidak enak dan pahit di mulut. Walaupun kelihatannya sepele, hal ini bisa jadi masalah dalam dunia kedokteran.

Lantas, mengapa obat-obatan selalu terasa tidak enak?

Sebagaimana dijelaskan oleh American Chemical Society, sebagian besar bahan kimia dalam obat berasal dari tumbuhan sehingga pada dasarnya bersifat pahit.

Obat juga diformulasikan dengan kandungan bahan tambahan yang sesedikit mungkin karena dikhawatirkan dapat mengganggu kerja bahan aktif.

Dengan demikian, penambahan perasa yang lezat tidak termasuk dalam daftar prioritas dan berpotensi menimbulkan lebih banyak masalah.

Baca juga: Ilmuwan Buat Obat Jerawat dengan Teknologi “Nanocarrier”, Apa Itu?

Rasa pahit diperkirakan telah berevolusi sebagai pencegah menelan zat beracun. Karena obat-obatan bisa menjadi racun dalam jumlah yang cukup tinggi, sehingga ada baiknya jika obat-obatan terasa pahit dan tidak enak.

Namun, hal ini pun tidak berlaku pada semua pil obat. Misalnya, ibuprofen memiliki rasa manis karena dilapisi permen dengan lapisan gula.

Penjelasan yang paling mungkin di balik ini adalah ibuprofen dapat mengiritasi lambung sehingga melapisinya dapat mencegah obat terurai hingga mencapai usus.

Upaya membuat obat terasa lebih enak

Tidak sedikit dokter anak yang melaporkan bahwa rasa obat yang tidak enak merupakan hambatan terbesar dalam menyelesaikan pengobatan.

Pasalnya, ini merupakan masalah bagi sebagian besar anak-anak karena mereka memiliki kepekaan yang tinggi terhadap rasa pahit.

Baca juga: Ahli Kembangkan Obat Baru Cegah Pengeroposan Tulang di Luar Angkasa

Beberapa ilmuwan berharap dapat memperbaiki masalah terkait rasa pil yang tidak enak.

Para ilmuwan dari Fakultas Farmasi UCL menggunakan data yang dikumpulkan dari “lidah listrik” untuk menciptakan sistem kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi kepahitan obat.

Ini, pada akhirnya, bertujuan untuk membuat obat-obatan sedikit lebih enak dan memastikan pasien dapat mematuhi rencana pengobatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com