Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu dan Kelembapan Udara Jadi Aspek Penting Perawatan Arsip Kertas

Kompas.com - 17/10/2023, 08:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kertas adalah salah satu media informasi berupa lembaran yang sudah digunakan sejak awal abad kedua masehi.

Kertas dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dalam berbagai bentuk, seperti koran, buku, majalah, ataupun surat.

Baca juga: Penelitian BRIN Ungkap Karang Batu Simpan Arsip Data Iklim Masa Lampau

Sebagian besar arsip berbahan kertas perlu disimpan karena beberapa hal. Misalnya lembaran dokumen negara, koran dan buku-buku lama yang umumnya memiliki nilai sejarah.

Penyimpanan benda-benda tersebut harus dilakukan bersamaan dengan perawatan untuk menjaga kertas dari kerusakan yang dapat terjadi seiring usia kertas.

Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam perawatan kertas adalah suhu dan kelembapan ruangan dalam penyimpanan.

Suhu ruang penyimpanan harus dijaga rendah

“Suhu itu sangat penting untuk dijaga supaya kertas tidak rusak. Seperti di ruang penyimpanan koran asli, suhu (ruangan) sangat dingin dan dipantau setiap hari.” jelas Martinus Danang dari Litbang Harian Kompas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/10/2023).

Dikutip dari Environmental Guidelines for The Storages of Paper Reports yang diterbitkan United States National Information System Agency (1995), suhu menjadi aspek utama dalam penyimpanan kertas karena mempengaruhi kestabilan kimiawi kertas.

Bahan kertas akan semakin stabil ketika reaksi kimia dengan udara yang terjadi seiring berjalannya waktu dapat diperlambat. Maka itu, semakin rendah suhu pada tempat penyimpanan membuat kertas semakin awet.

Dalam pedoman tersebut, disebutkan bahwa suhu yang cocok untuk menyimpan kertas dalam jangka waktu lama adalah suhu beku sampai 65 derajat fahrenheit atau 18 derajat celsius.

Suhu harus dijaga konstan karena fluktuasinya relatif meningkatkan kecepatan degradasi kertas.

Baca juga: Arsip Berisi 30 Juta Halaman Pengetahuan Manusia Meluncur ke Bulan

Selain itu, suhu dapat membuat warna tinta pada kertas memudar. Seperti disebutkan pada laman resmi Northeast Document Conservation Center (NDCC), hal ini disebabkan kenaikan suhu akan meningkatkan pergerakan molekul-molekul pada tinta yang tercetak di atas kertas.

Pada umumnya, laju reaksi kimia yang mendegradasi kertas dan warna tinta akan meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 18 derajat fahrenheit.

Kelembapan udara memberikan pengaruh yang sama

Kelembapan udara pada ruang penyimpanan harus diperhatikan karena berkaitan dengan ketersediaan air yang mendukung terjadinya reaksi degradasi pada kertas.

Dalam pedoman yang sama, disebutkan bahwa kelembapan juga memberikan pengaruh yang sama terhadap kestabilan kimia pada kertas. Selain mempengaruhi kestabilan kimia kertas, kelembapan menjadi aspek penting dalam mencegah pertumbuhan jamur pada kertas.

Jamur dan mikroba mudah tumbuh pada lingkungan yang lembap. Sebaliknya, suhu yang rendah membuat makhluk hidup yang dapat merusak kertas sulit berkembang.

Maka itu, semakin rendah kelembapan ruang penyimpanan, maka kertas semakin awet.

Pedoman tersebut menyarankan ruang penyimpanan kertas berada di bawah 55% RH (persentase kelembapan ruangan) untuk menghindari tumbuhnya jamur.

NDCC juga menyebutkan bahwa fluktuasi kelembapan udara dapat menyebabkan kerusakan pada kertas karena sebagian material penyusun kertas sensitif terhadap perubahan kecil pada kelembapan udara. Maka itu, kelembapan harus dijaga tetap dan dipantau secara berkala.

Baca juga: Kenali Risiko Menggunakan Handuk yang Lembap dan Cara Mencegahnya 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com