KOMPAS.com - Saffron adalah rempah termahal di dunia. Setiap 450 gramnya saja bisa dihargai antara Rp7.800.000 hingga Rp78.515.000.
Harganya yang mahal disebabkan karena cara pemanenannya yang sulit serta biaya produksi yang mahal.
Saffron dipanen dengan tangan dari bunga Crocus sativus yang biasa dikenal dengan nama saffron crocus.
Istilah “saffron” mengacu pada struktur bunga seperti benang yang disebut kepala putik.
Baca juga: Saffron, Rempah Termahal Asal Kashmir, Rusak karena Perubahan Iklim
Kendati asal saffron masih diperdebatkan, kemungkinan besar saffron berasal dari Iran. Di wilayah itu, saffron dikenal karena khasiatnya seperti salah satu meningkatkan daya ingat.
Berikut khasiat dan manfaat saffron untuk kesehatan, seperti dikutip dari Healthline, Minggu (15/10/2023).
Saffron mengandung beragam senyawa tumbuhan yang mengesankan. Ini bertindak sebagai antioksidan, yakni molekul yang melindungi sel Anda dari radikal bebas dan stres oksidatif.
Antioksidan yang terkandung di saffron antara lain, crocin, crocetin, safranal
dan kaempferol.
Manfaat saffron yang menarik adalah dapat membantu memperbaiki mood atau suasana hati.
Oleh karenanya, saffron dijuluki sebagai bumbu sinar matahari. Hal ini bukan hanya karena warnanya yang berbeda, tetapi juga karena dapat membantu mencerahkan suasana hati.
Dalam tinjauan terhadap lima penelitian, suplemen dari saffron secara signifikan lebih efektif daripada plasebo dalam mengatasi gejala depresi ringan hingga sedang.
Baca juga: Saffron, Rempah yang Lebih Mahal dari Emas
Penelitian lain menemukan bahwa mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari sama efektifnya dengan Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram yang merupakan pengobatan konvensional untuk depresi.
Selain itu, lebih sedikit orang yang mengalami efek samping dari kunyit dibandingkan pengobatan lainnya
Namun penelitian yang lebih lama dengan lebih banyak peserta diperlukan sebelum para ahli dapat merekomendasikan manfaat saffron sebagai pengobatan depresi.