Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2023, 19:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya dari matahari. Faktanya, bulan tidak menghasilkan cahayanya sendiri.

Bahkan, bulan tidak memantulkan banyak cahaya untuk bersinar, hanya 3 hingga 12 persen dari sinar matahari yang mengenainya.

Warna bulan, seperti yang terlihat dari Bumi, bisa sangat bervariasi, mulai dari merah, putih, oranye, atau kuning.

Mengapa bulan berwarna oranye?

Saat bulan berada rendah di atas cakrawala, bulan tampak berwarna oranye terang sehingga sangat kontras dengan rona keperakan cemerlang saat berada tinggi di langit.

Hal ini disebabkan oleh hal yang sama yang membuat terbit atau terbenamnya matahari tampak berwarna oranye atau merah.

Baca juga: Ahli Perkirakan 33.000 Meteoroid Menabrak Bulan Setiap Tahun

Saat posisi bulan rendah, cahayanya harus melewati atmosfer Bumi yang lebih tebal sebelum mencapai permukaan Bumi.

Akibatnya, lebih banyak cahaya biru dan ungu (panjang gelombang cahaya tampak yang lebih pendek) dihamburkan oleh atmosfer, sehingga cahaya yang kita amati sebagian besar mengarah ke ujung spektrum merah (cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang).

Namun, ada area tertentu di bulan yang memiliki warna oranye asli, yakbi di dekat kawah terang Aristarchus, yang dikenal sebagai Wood's Spot.

Bulan juga tampak berubah warna menjadi oranye atau merah selama gerhana bulan total sebagai akibat dari panjang gelombang sinar matahari yang lebih panjang, yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi ke bulan yang mengalami gerhana.

Baca juga: Seperti Apa Kawah Bulan yang Tidak Pernah Disinari Matahari?

Apa warna bulan yang sebenarnya?

Warna bulan bergantung pada kondisi di malam hari. Di luar atmosfer Bumi, bulan yang gelap, yang bersinar oleh pantulan sinar matahari, tampak berwarna abu-abu kecoklatan.

Dilihat dari dalam atmosfer Bumi, Bulan dapat terlihat sangat berbeda. Sebagaimana yang telah dijelaskan, bulan yang berwarna merah, kuning, atau oranye biasanya menunjukkan bulan yang terlihat di dekat cakrawala.

Kemudian, bulan berwarna biru, yang lebih jarang terlihat, dapat menunjukkan bahwa bulan terlihat melalui atmosfer yang membawa partikel debu yang lebih besar.

Bulan juga bisa tampak berwarna ungu. Apa yang menyebabkan bulan berwarna ungu masih tidak jelas. Ini mungkin kombinasi dari beberapa efek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com