Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Kembangkan Obat Baru Cegah Pengeroposan Tulang di Luar Angkasa

Kompas.com - 05/10/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada harapan baru untuk mencegah pengeroposan tulang astronot saat mereka berada di luar angkasa.

Ahli tengah mengembangkan obat untuk mengurangi kondisi pengeroposan tulang ekstrem astronot dalam misi luar angkasa jangka panjang tanpa menimbulkan efek samping negatif.

Baca juga: 10 Makanan Tinggi Vitamin K yang Bermanfaat untuk Tulang

Manusia di Bumi biasanya kehilangan jaringan tulang seiring bertambahnya usia, namun di luar angkasa tingkat gravitasi yang rendah menyebabkan astronot bisa kehilangan 1,5 persen massa tulangnya per bulan.

Olahraga dapat membantu meningkatkan beban mekanis pada tulang, namun memakan waktu, mungkin tidak praktis bagi astronot yang cedera, dan mungkin tidak sepenuhnya mencegah pengeroposan tulang.

Obat penangkal pengeroposan tulang

Mengutip Live Science, Rabu (4/10/2023) para ilmuwan melaporkan bahwa obat yang disebut BP-NELL-PEG "berhasil mengurangi" pengeroposan tulang yang disebabkan oleh penerbangan luar angkasa tanpa menimbulkan efek samping apa pun pada tikus di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Tikus yang diberi obat itu menunjukkan kepadatan tulang. Sementara tikus yang tidak diberi obat kepadatan tulangnya menurun secara signifikan.

"Temuan kami memberikan harapan besar bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa, khususnya untuk misi yang melibatkan masa tinggal yang lama dalam gayaberat mikro,” papar Chia Soo, seorang ahli bedah plastik di UCLA Health, dalam sebuah pernyataan.

BP-NELL-PEG merupakan bagian dari protein NELL-1. Dalam penelitian pada hewan, protein tersebut tebukti meningkatkan aktivitas sel-sel yang membentuk jaringan tulang, sekaligus menghambat sel-sel yang memecah tulang dan mempercepat proses perbaikan tulang.

Baca juga: Berapa Lama Bisa Bertahan di Luar Angkasa Tanpa Baju Astronot?

“NELL-1 dipilih karena merupakan salah satu dari sedikit molekul yang tidak hanya dapat meminimalkan pengeroposan tulang, namun mungkin dapat memulihkan tulang yang sudah hilang,” kata Soo.

Studi terhadap tikus

Studi pengeroposan tulang ini melibatkan dua kelompok tikus. Separuh tikus menerima menerima BP-NELL-PEG dan separuh lainnya menerima larutan garam.

Setelah sembilan minggu, tikus di luar angkasa dan di Bumi yang dirawat dengan obat menunjukkan peningkatan pembentukan tulang yang signifikan.

Kendati demikian peneliti mencatat keterbatasan penelitian. Misalnya karena waktu yang terbatas, mereka tidak dapat melakukan CT scan skala kecil atau melacak perilaku tikus secara dekat.

Sehingga pengaruh faktor lain seperti stres, terhadap pengeroposan tulang hewan tersebut tidak jelas.

Meski demikian, penulis berharap suatu saat nanti BP-NELL-PEG dapat digunakan oleh manusia di luar angkasa dan mungkin juga di Bumi.

“Jika penelitian pada manusia membuktikan hal ini, BP-NELL-PEG dapat menjadi alat yang menjanjikan untuk memerangi pengeroposan tulang dan kerusakan muskuloskeletal, terutama ketika pelatihan ketahanan konvensional tidak dapat dilakukan karena cedera atau faktor ketidakmampuan lainnya,” ungkap Kang Ting, peneliti dari Forsyth Institute di Cambridge, Massachusetts.

Baca juga: Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, Rumah Para Astronaut

NASA sendiri berencana mengirimkan misi berawak pertamanya ke Mars pada tahun 2030-an, jadi hanya waktu yang dapat membuktikan apakah obat ini berpotensi digunakan oleh para astronot di dalamnya.

Studi dipublikasikan di jurnal npj Microgravity.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com