Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Gendang Telinga Pecah?

Kompas.com - 06/09/2023, 18:33 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Gendang telinga pecah (perforasi membran timpani) adalah kondisi adanya lubang atau robekan pada jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga dengan telinga tengah, yang disebut gendang telinga.

Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Kondisi ini juga dapat membuat telinga tengah rentan terhadap infeksi.

Gendang telinga yang pecah dapat sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, terkadang, memerlukan tambalan atau perbaikan bedah untuk menyembuhkannya.

Apa yang terjadi jika gendang telinga pecah?

Melansir Healthline, nyeri merupakan gejala utama yang dirasakan setelah gendang telinga pecah. Dalam sebagian kasus, rasa sakitnya mungkin parah dan bertahan sepanjang hari, dan intensitasnya bisa bertambah atau berkurang.

Baca juga: Mengapa Kotoran Telinga Penting untuk Manusia?

Biasanya, telinga mulai mengeluarkan air setelah rasa sakitnya hilang. Pada titik ini, gendang telinga telah pecah. Cairan encer, berdarah, atau berisi nanah mungkin keluar dari telinga yang terkena.

Pecahnya gendang telinga akibat infeksi telinga tengah biasanya menyebabkan pendarahan. Infeksi telinga ini lebih mungkin terjadi pada anak kecil atau penderita pilek dan flu.

Seseorang mungkin mengalami gangguan pendengaran sementara atau penurunan pendengaran pada telinga yang terkena. Ia juga bisa mengalami tinitus atau telinga berdenging terus-menerus.

Komplikasi akibat gendang telinga pecah

Jika gendang telinga pecah, masalah yang tidak biasa dapat terjadi, terutama jika gendang telinga tidak dapat pulih setelah tiga hingga enam bulan.

Baca juga: Sinusitis Hingga ke Telinga Sering Berulang, Bagaimana Mengatasinya?

Dilansir dari Mayo Clinic, kemungkinan komplikasi gendang telinga pecah meliputi:

1. Gangguan pendengaran

Biasanya, gangguan pendengaran bersifat sementara, hanya berlangsung sampai robekan atau lubang pada gendang telinga sembuh.

Ukuran dan lokasi robekan di gendang telinga dapat memengaruhi derajat gangguan pendengaran.

2. Infeksi telinga tengah (otitis media)

Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam telinga. Jika gendang telinga yang berlubang tidak kunjung sembuh, penderitanya mungk rentan terhadap infeksi yang sedang berlangsung (berulang atau kronis).

Baca juga: Penyebab Telinga Sakit, Kotoran Menumpuk hingga Infeksi

3. Kista telinga tengah (kolesteatoma)

Meski sangat jarang, kista yang terdiri dari sel kulit dan kotoran lainnya ini dapat berkembang di telinga tengah sebagai akibat pecahnya gendang telinga dalam jangka panjang.

Kotoran saluran telinga biasanya berpindah ke telinga luar dengan bantuan kotoran telinga yang melindungi telinga. Jika gendang telinga pecah, sisa kulit bisa masuk ke telinga tengah dan membentuk kista.

Kista di telinga tengah menyediakan lingkungan yang ramah bagi bakteri dan mengandung protein yang dapat merusak tulang telinga tengah

Melihat efek dan komplikasi gendang telinga pecah, sebaiknya segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki tanda atau gejala gendang telinga pecah.

Telinga tengah dan dalam terdiri dari struktur halus yang sensitif terhadap cedera atau penyakit. Oleh sebab itu, penting untuk mencari tahu penyebab masalah telinga yang dialami dan menentukan apakah telah terjadi pecahnya gendang telinga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com