Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Banyak Jenis Anggrek di Dunia Ini?

Kompas.com - 01/09/2023, 06:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggrek adalah salah satu kelompok tanaman paling beragam di dunia, dengan lebih dari 880 genus dan 25.000 spesies.

Mengapa ada begitu banyak spesies anggrek?

Baca juga: Bagaimana Awal Mula Anggrek Bisa Tumbuh di Tanaman Lain?

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti menyelidiki bagaimana spesies anggrek begitu beragam.

Teori evolusi Charles Darwin tentang anggrek "keliru"

Charles Darwin mengusulkan bahwa berbagai jenis bunga dalam tanaman anggrek berkembang secara bertahap untuk menarik penyerbuk spesifik ketika ia mempelajari anggrek sebagai model evolusi melalui seleksi alam.

Namun, dikutip dari Science Daily, Kamis (31/08/2023), penelitian yang dipimpin oleh Milner Centre for Evolution di University of Bath menemukan bahwa alih-alih berevolusi secara bertahap selama ribuan tahun, tanaman ini melakukan diversifikasi relatif cepat karena perubahan suhu global.

Suhu dingin sebabkan keberagaman spesies anggrek

Survei penelitian dengan melibatkan hampir 1500 spesies anggrek mengalami diversifikasi yang relatif cepat sebagai respons terhadap perubahan suhu global.

Temuan mereka menunjukkan bahwa sebagian besar spesies anggrek muncul dalam 10 juta tahun terakhir, seiring dengan iklim global cooling seperti yang tercatat dalam catatan geologi.

"Data kami menunjukkan bahwa anggrek mengalami peningkatan keanekaragaman dalam 10 juta tahun terakhir secara global." ujar Dr. Jamie Thompson, seorang peneliti di Milner Centre for Evolution di University of Bath.

Baca juga: 90 Spesimen Anggrek Ditemukan di Pulau Batanta Papua Barat

Munculnya lebih banyak spesies terjadi ketika iklim menjadi lebih dingin. Hasil ini memberikan bukti awal bahwa penurunan suhu global mendorong pembentukan spesies baru pada anggrek.

Tingkat spesiasi tidak pasti

Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat spesiasi yaitu seberapa cepat spesies baru muncul tidak tergantung pada jumlah spesies yang sudah ada sebelumnya.

"Analisis biogeografis kami mengungkapkan dampak konsisten perubahan iklim pada spesiasi di seluruh dunia," ujar Dr. Nick Priest, seorang Dosen di Milner Centre for Evolution dan penulis utama studi ini.

"Namun, kami terkejut menemukan bahwa daerah dengan keanekaragaman tinggi tidak selalu memiliki tingkat spesiasi yang tinggi," sambung Priest.

Dr. Katie Davis, seorang Dosen Palaeobiologi di University of York juga menegaskan pentingnya memperhitungkan evolusi dalam skala waktu geologis, karena organisme berevolusi sebagai respons terhadap perubahan lingkungan global memiliki dampak bagi konservasi. 

Faktor pendorong lainnya

Sementara itu, dalam studi sebelumnya yang diterbitkan di jurnal Ecography tahun 2021, menemukan bahwa keragaman spesies anggrek dan tingkat spesiasi sangat berbeda di  seluruh dunia.

Baca juga: Anggrek Kantung di Indonesia Terancam Punah, Ini Kata Peneliti BRIN

 

Faktor-faktor seperti ukuran wilayah, geologi, dan suhu memiliki pengaruh kuat terhadap hal ini.

Mereka juga menemukan pulau dengan usia sangat muda atau sangat tua memiliki keragaman spesies rendah, sementara puncak keragaman terjadi pada pulau usia tertentu. Selain itu faktor seperti sejarah geologi juga penting dalam menjelaskan keragaman spesies anggrek.

Penelitian ini juga mengungkapkan faktor suhu memiliki pengaruh terbesar pada anggrek. Risiko kekeringan mempengaruhi penyebaran anggrek, terutama anggrek epifit yang menumpang pada batang/pohon lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com