KOMPAS.com - Api adalah efek yang terlihat dari proses pembakaran, yakni sejenis reaksi kimia khusus yang terjadi antara oksigen di udara dan bahan bakar.
Bahan bakar harus dipanaskan sampai suhu penyalaannya agar terjadi pembakaran. Reaksi akan terus berlangsung selama ada cukup panas, bahan bakar, dan oksigen. Inilah yang disebut sebagai segitiga api.
Dilansir dari Science Learning Hub, pembakaran bisa lambat atau cepat, bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia.
Dilansir dari Discover Magazine, berikut adalah fakta-fakta menarik tentang api.
Baca juga: Kapan Api Mulai Digunakan Manusia Purba di Eropa?
Pemanasan kayu atau bahan bakar lainnya melepaskan uap yang mudah menguap yang dapat dengan cepat terbakar dengan oksigen di udara.
Ledakan gas pijar yang dihasilkan semakin memanaskan bahan bakar, melepaskan lebih banyak uap dan melanggengkan siklus.
Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui di mana api dapat membakar. Di tempat lain di tata surya, tidak ada cukup oksigen untuk api.
Orang Yunani kuno menyalakan api dengan sinar matahari yang terkonsentrasi. Cermin parabola yang memfokuskan sinar matahari masih digunakan untuk menyalakan obor Olimpiade.
Baca juga: Fenomena Api Abadi di Dunia yang Tak Pernah Padam
Dengan kondisi yang tepat, hanya dibutuhkan 30 detik untuk api menjadi dua kali lipat. Inilah mengapa sangat penting untuk mengevakuasi gedung yang terbakar secepat mungkin.
Juka ada cukup air di dalam pohon, uap yang dihasilkan oleh api yang membakarnya dapat menyebabkan pohon meledak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.