Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

10 Kunci Pembuka Gerbang Kenyataan

Kompas.com - 03/11/2022, 06:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PARA pemikir yang menganggap dirinya modern, alias tidak terbelakang, lazimnya tidak percaya bahwa di antara bumi dan langit hadir yang disebut sebagai misteri, yang dianggap sama saja dengan takhayul atau klenik.

Terutama para fisikawan meyakini bahwa tidak ada yang disebut sebagai misteri sebab segenap misteri pasti bisa dijelaskan secara gamblang dan tuntas secara saintifik.

Maka sebuah berita tentang apa yang disebut sebagai black holes ternyata menelan kemudian memuntahkan kembali sebuah bintang cukup menggoncangkan keimanan ilmiahabiah para astrofisikawan yang tidak mampu menjelaskan bagaimana kok bisa-bisanya misteri tidak lazim seperti itu terjadi.

Baca juga: Teori Keadaan tetap: Teori Pembentukan Alam Semesta

Black holes memang sudah dianggap bisa menelan bintang tetapi tidak lazim memuntahkannya kembali, sebab tidak diketahui bahwa black holes berperangai seperti manusia penderita bulimia nervosa.

Meski sama sekali bukan saintis, saya juga merasa cukup terkejut ketika membaca buku legendaris tulisan fisikawan penerima anugerah Nobel untuk fisika tahun 2004, Franck Wilczek, berjudul Fundamentals dengan sub judul Ten Keys to Reality.

Saya terkejut bukan karena ternyata ada 10 kunci untuk membuka gerbang ke arah yang disebut sebagai kenyataan, yang masih sengit diperdebatkan tanpa henti oleh para mahapemikir dan mahasaintis tentang apa sebenarnya yang disebut sebagai kenyataan itu ada atau tidak ada.

Saya makin terkejut karena Franck Wilczek membagi 10 kunci itu menjadi 10 bab bahasan buku Fundamentals tersebut dan ooops satu di antara sepuluh kunci itu ternyata adalah misteri.

Guru Besar MIT penerima anugerah Nobel untuk fisika itu membagi Fundamentals menjadi dua bagian yang terdiri dari What There Is serta Beginnings and Ends.

Bagian pertama terdiri dari lima kunci yaitu ruang, waktu, ramuan, hukum, dan material dan daya. Bagian ke dua juga terdiri dari lima kunci yaitu sejarah kosmos, kompleksitas, yang tampak, misteri, serta komplementisitas.

Baca juga: Apakah Black Hole Bermassa 100 Miliar Matahari Benar-benar Ada?

Menarik bahwa kunci yang ke sembilan menurut Frank Wilczek justru adalah misteri, yang menjadi makin menarik karena diawali dengan sebuah rangkaian kalimat mutiara yang diwariskan pendahulu penerima anugerah Nobel Frank Wilczek, yaitu Albert Einstein sendiri.

Einstein mengatakan, "The most beautiful thing we can experience is the mysterious. It is the source of all true art and science. He to whom the emotion is a stranger, who can no longer pause to wonder and stand wrapped in awe, is as good as dead – his eyes and ears are closed."

Rasa terharu menggetar lubuk sanubari saya karena ternyata Einstein masih memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa pada hakikatnya di antara bumi dan langit bukan hanya senantiasa tetapi bahkan niscaya hadir misteri yang membuat kehidupan ini terasa makin maaf: indah.

Searah, setujuan, serta seirama senada dengan makna luhur yang terkandung di dalam kearifan sangkan paraning dumadi demi menuju manunggaling kawula gusti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com