Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru, Jari Panjang Primata Aye-aye Dipakai untuk Mengupil

Kompas.com - 28/10/2022, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan, bahwa manusia bukan satu-satunya mahluk yang mengupil dan memakannya.

Peneliti untuk pertama kalinya mendokumentasikan perilaku tersebut juga dilakukan oleh primata yang dikenal sebagai aye-aye, spesies lemur yang punya penampakkan aneh dengan jari panjangnya.

Hasil pengamatannya itu kemudian dipublikasikan di The Journal of Zoology.

Baca juga: Selain Jorok, Mengupil Ternyata Juga Bisa Sebarkan Bakteri Mematikan

Mengutip CNN, Kamis (27/10/2022) Anne-Claire Fabre, kurator di Museum Sejarah Alam Bern, Swiss mengamati seekor aye-aye mengorek hidungnya saat ia sedang merekam hewan-hewan di Duke Lemur Center, cagar alam dan fasilitas penelitian di Durham, Carolina Utara.

Menggunakan kamera cahaya rendah, Fabre menangkap aye-aye betina bernama Kali sedang mengorek hidungnya.

"Mustahil untuk tak memerhatikan aktivitas itu. Aye-aye memasukkan jarinya yang sangat panjang ke bawah hidungnya dan kemudian mengambil apa pun yang ada di dalamnya dan kemudian menjilat jarinya sampai bersih," ungkap Fabre dalam sebuah pernyataan.

Tidak seperti jari manusia yang relatif pendek, jari tengah aye-aye yang panjang dan kurus seakan merupakan bentuk sempurna untuk dimasukkan ke dalam dalam hidung.

Rekonstruksi saluran hidung berdasarkan CT Scan pun menunjukkan, bahwa jari melengkungnya dapat mencapai semua jalan ke tenggorokannya untuk mengambil lendir.

Tidak banyak yang diketahui mengapa hewan tertentu mengupil. Selain aye-aye dan manusia, ada 12 spesies primata lainnya yang telah diamati mengupil dan memakan ingusnya.

Lebih lanjut, selain untuk mengorek hidung, jari khas aye-aye juga membantunya menemukan makanan.

Primata tersebut menggunakan jari ketiganya yang panjang untuk mencari makan malamnya dengan mengetuk kayu dan mendengarkan gemanya, sebelum mengeluarkan belatung di dalamnya.

Jari tengah aye-aye yang panjang juga menimbulkan mitos tertentu di tempat asalnya, Madagaskar.

Legenda lokal mengatakan, jika jari aye-aye menunjuk ke seseorang, maka itu artinya orang tersebut sudah ditandai untuk meninggal.

Baca juga: Studi Ungkap Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Mampu Bernyanyi dengan Nada Tinggi

Roberto Portela Miguez, kurator senior di Natural History Museum di London sekaligus rekan penulis studi, menyatakan harapan bahwa penelitian baru ini dapat memicu minat pada makhluk dengan penampilan tampak menyeramkan.

“Aye-aye sangat terancam punah, dan sangat membutuhkan bantuan kita. Spesies langka ini terancam, karena hilangnya habitat dan perburuan," kata Miguez.

“Makalah seperti ini diharapkan dapat membantu menarik perhatian pada spesies ini, menyoroti betapa sedikit yang mungkin kita ketahui tentang mereka dan membuat lebih banyak orang mendukung konservasi mereka,” tambahnya.

Baca juga: Serba serbi Hewan: Ini Aye-aye, Primata Teraneh yang Punya 2 Jempol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com