Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Manusia Tidak Bisa Hidup Sendiri dan Butuh Spesies Lain?

Kompas.com - 20/10/2022, 11:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Apakah manusia bisa hidup tanpa spesies tumbuhan atau hewan lain? - Arunima S., umur 14, Chhindwara, Madhya Pradesh, India

Oleh: Tom Langen

MANUSIA pastinya tidak dapat bertahan hidup tanpa spesies lain.

Sebagai ahli ekologi - ilmuwan yang mempelajari interaksi tumbuhan, mikroorganisme, jamur, dan hewan, termasuk manusia - saya mengetahui setidaknya tiga alasan kita membutuhkan organisme lain.

Manusia membutuhkan spesies lainnya untuk menghasilkan makanan

Pertama, tanpa adanya spesies lain, manusia tidak akan memiliki apapun untuk dimakan.

Manusia dan semua organisme membutuhkan makanan sebagai energi dan bahan untuk membangun tubuh mereka dan bereproduksi atau berkembang biak.

Hanya beberapa mikroorganisme dan tumbuhan yang memiliki cara untuk menggunakan energi dari sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk membuat molekul dasar yang memberi persediaan makanan. Proses inilah yang disebut fotosintesis.

Baca juga: Apa Manfaat Kupu-kupu dalam Ekosistem?

Tanpa organisme-organisme ini, manusia tidak akan memiliki makanan untuk dikonsumsi. Hampir semua makanan kita adalah tumbuhan atau organisme fotosintesis lainnya, hewan yang memakannya, atau hewan yang memakan hewan pemakan rumput.

Makanan olahan mungkin tidak terlihat seperti terbuat dari mikroba, tumbuhan, jamur, atau hewan, tetapi hampir semuanya begitu. Beberapa vitamin dan bahan makanan lainnya adalah hasil buatan manusia, tetapi mereka hanyalah sebagian kecil dari yang kita makan.

Para ahli kimia telah menemukan cara untuk menggunakan berbagai sumber energi untuk membuat molekul yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan. Molekul yang dihasilkan melalui cara ini disebut “sintesis.” Namun, proses ini sangat sulit dan mahal, sehingga saat ini masih tidak mungkin untuk memberi makanan sintesis ini kepada manusia.

Ilustrasi sayur organik. wikimedia/Andy Roberts Ilustrasi sayur organik.

Produksi makanan sintetis menggunakan bakteri yang dimodifikasi secara genetik atau kultur sel menjadi semakin penting. Di masa depan, ketergantungan pola makan manusia pada tubuhan dan hewan mungkin akan berkurang. Namun, makhluk hidup akan tetap menjadi komponen inti dari makanan ini.

Berbagai organisme yang tak terhitung jumlahnya - besar, kecil, dan mikroskopis - sangat dibutuhkan untuk menciptakan tanah dan udara yang sehat, menjernihkan air dan mencegah erosi, menghancurkan bahan kimia beracun untuk dijadikan bentuk yang tidak berbahaya, dan mengubah bahan kimia lain menjadi sumber makanan yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya untuk tumbuh dan berkembang.

Baca juga: Peran Lumut Kerak dalam Ekosistem

Banyak tanaman pangan kita - lebih dari 1.200 spesies - bergantung pada penyerbuk untuk menghasilkan buah atau biji yang dimakan manusia dan hewan lain. Penyerbukan, yaitu proses yang memungkinkan tumbuhan untuk bereproduksi, terjadi saat hewan membawa serbuk sari dari satu tumbuhan ke tumbuhan lainnya. Lebah adalah penyerbuk utama, tetapi banyak hewan lain juga melakukan hal tersebut, termasuk serangga, burung, dan kelalawar.

Hewan dengan berbagai ukuran, dari semut kecil hingga gajah yang sangat besar, juga memindahkan benih untuk menyebarkan tumbuhan yang menghasilkan ekosistem yang sehat dan produktif.

Beragam spesies, dari mikroba kecil hingga burung besar dan hiu, mengurai organisme yang telah mati yang kemudian menjadi bahan kimia yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak makanan.

Jumlah spesies yang berkontribusi dalam menghasilkan setiap gigitan dari makanan kita sangatlah luar biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com