KOMPAS.com - Panas dalam biasanya dikaitkan dengan gejala panas yang timbul mendadak dan kemudian hilang dengan sendirinya.
Menurut dr. A. A. A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A, dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, istilah panas dalam sendiri tidak ada padanannya dalam bahasa medis, tetapi jika merujuk dengan gejala di atas, mungkin selama ini yang dikatakan panas dalam adalah infeksi virus.
“Infeksi seringkali ditandai atau diawali dengan gejala demam. Gejala khas infeksi virus adalah demam yang mendadak timbul (biasanya demam tinggi), lalu dalam 3-5 hari demam ini turun sendiri seiring perbaikan gejala lainnya (misalnya batuk, pilek, diare, pusing),” jelas dr Putu.
Baca juga: Mitos Atau Fakta, Cincau Bisa Redakan Panas Dalam?
“Infeksi virus karena sifatnya dapat sembuh sendiri (self-limiting disease) tidak membutuhkan terapi khusus seperti pemberian antibiotik,” lanjutnya.
Sementara terapi pengobatan, dikatakan dr Putu, jika diperlukan biasanya ditujukan untuk meringankan gejala, misalnya jika demam atau badan nyeri dapat diberikan parasetamol.
Saat demam, yang paling penting adalah mencegah dehidrasi. Jadi cukup minum sangat penting. Cukupi hidrasi si kecil dengan cairan yang sehat, seperti air putih, jus buah segar, air madu, infused water.
“Lalu, perlukah minum larutan penyegar? Larutan penyegar biasanya sering dipilih karena mengandung sedikit rasa manis, sehingga untuk sebagian orang, bisa membantu untuk minum lebih banyak saat sakit. Boleh saja dikonsumsi, tapi tidak diharuskan,” pungkasnya.
Baca juga: Benarkah Larutan Penyegar Ampuh Atasi Panas Dalam?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.