KOMPAS.com - Fenomena astronomis cukup langka Purnama Rusa Super atau Full Buck Supermoon akan terjadi mulai hari ini, Rabu (13/7/2022) malam.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, definisi ini juga dapat dipakai untuk fase bulan baru.
“Bukan berarti karena namanya Purnama Rusa, maka muncul tanduk di permukaan bulan seperti rusa,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Fenomena Langit Juli 2022: Supermoon hingga 3 Asteroid Dekat Bumi
Ia menambahkan, keistimewaan Purnama Rusa kali ini karena bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon), atau secara teknis disebut Perigeal Full Moon/Purnama Perige.
Andi menegaskan, fenomena ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013, dan terjadi setiap sembilan tahun sekali.
“Fenomena ini akan terjadi kembali pada 2031 dan 2040,” paparnya.
Perlu diketahui, bahwa peristiwa astronomis ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Purnama Rusa Super terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB/02.57 Wita/03.57 WIT, pada jarak 357.418 km.
Untuk fenomana ini dapat disaksikan dari seluruh Indonesia, sebagai berikut:
Waktu terjadi: 13 Juli 2022 pukul 18.41 WIB-14 Juli 2022 pukul 06.49 WIB.
Waktu terjadi: 13 Juli 2022 pukul 18.41 WIB-14 Juli 2022 pukul 06.39 WIB.
Waktu terjadi: 13 Juli 2022 pukul 18.06 WIB-14 Juli 2022 pukul 06.41 WIB.
Baca juga: Waspada Dampak Fenomena Langka Bulan Baru Mikro Diapit 2 Supermoon